14 Juli 2010

PMKRI Gelar Rakernas di Ende

* Pemda Ende Kurang Respon

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santu Thomas Aquinas mulai Senin (14/6) hari ini menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) ke-5. seremonial pembukaan dan misa pembukaan yangh dipimpin Usukup Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota bertempat di aula kampus Universaitas Flores. Usai misa dan sertemonial pembukaan, rakernas akan diisi dengan seminar. Pelaksanaan rapat kerja nasional ini juga akan membicarakan isu-isu nasional dan isu-isu lokal yang akan disinergikan untuk diperjuangkan menjadi agenda kerja nasional.


Hal itu dikatakan Ketua Umum Presidium Pengurus Pusat PMKRI Santu Thomas Aquinas, Stefanus Asat Gusma kepada wartawan dalam komferensi pers di Sekretariat PMKRI Cabang Ende, Minggu (13/6).


Gusma mengatakan, secara nasional, isu-isu yang akan diangkat dalam forum rakernas ini yakni terkait dengan banyaknya ancaman baik yang datang dari dalam maupun dariluar negeri, persoalan KKN, tapal batas, kemiskinan, pengangguran, ancaman disintegrasi bangsa dan penegakan supremasi hukum. Selain bicarakan isu-isu yang bersifat nasional, mengingat PMKRI memiliki cabang-cabang dan calon cabang yang tersebar di saeluruh Indionesia maka dalam rakernas ini juga dibicarakan isu-isu lokal yang akan disinergikan gerakan PKRI pusat dan daerah. Dari sibergisitas gerakan ini nantinya dapat ditetapkan platform partai.


Selain membicarakan isu nasional dan isu lokal, sebagai organisasi kader, momen rakernas ini juga digunakan untuk membicarakan rekonsepsi pembinaan kader yang sudah berjalan 63 tahun. Dari rakernas ini, lanjut Gusma, diharapkan mampu memberikan asupan wacana yang akan diimplementasikan dalam kerja-kerja kemasyarakatan organisasi.


Diakuinya, dalam rakernas ini, ada tiga bagian rakernas yakni seremonial pembukaan dan misa pembukaan, seminar yang mengambil tiga tema yakni pertama revitalisasi identitas kebangsaan dalam menghadapi ancaman neoliberalisme dan disintegrasi bangsa. Seminar tema pertama ini menghadirkan pembicara Farhan Hamid (Wakil Ketua MPR), Rm. Beny Susetyo, Rm. Domi Nong, Melkiades Laka Lena, Marvin Komber (Wakil Ketua Komite II DPD-RI). Tema seminar kedua yakni menggali problematika supremasi hukum dan pertahanan negara menuju posisi NKRI yang berdaulat yang menghadirkan pembicara Purnomo Yusgiantoro (Menteri Pertahanan), Benediktus Bosu, Deni Indrayana (Staf Khusus Kepresidenan) dan Frans Lebu Raya (Gubernur NTT).


Sedangkan pada seminar tema ketiga yakni membangun gerakan intelektual populis sebagai strategi perjuangan mahasiswa dalam mendorong perubahan sosial menghadsirkan pembicara Akbar Tanjung, Siswono Yudhohusodo, Ketua PP PMKRI, Bernadus Barat Daya, Ketua Forkom dan Anton Doni.


Setelah seminar, proses ketiga adalah pembicaraan agenda-agenda yangbersifat internal dalam rangka penguatan organisasi. Dalam proses ini dibangun dialog pusat dan daerah agar memudahkan kerja-kerja organisasi ke depan.


Ketua PMKRI Cabang Ende, Agustinus Kembardi Sumbi mengatakan, momen rakernas ini diharapkan dapat menjadi momen penting untuk membicarakan persoalan dan menegakasn kembali visi misis PMKRI dalam koridor dan aturan yang sesungguhnya. Momen ini pun diharapkan dapat mempertahankan kultur dan budaya yang diwariskan oleh para pendahulu.


Isu-isu lokal yang menurutnya penting diangkat dalam rakernas ini yakni terkait dengan masalah-masalah sosial yang mengarah pada disintegrasi bangsa dan isu-isu yang perlu segera dituntaskan. Isu lain yang akan diangkat adalah menyangkut kurangnya perhatian pemerintah pusat terhadap daerah Flores dan NTT khususnya dan bagian timur Indonesia pada umumnya. “Persoalan penegakan supremasi hukum yang masih terkesan tebang pilih juga merupakan isu lokal yang perlu diangkat dalam rakernas ini,” kata Sumbi.


Sebagai tuan rumah, lanjut Sumbi, sangat mengharapkan keterlibatan aktif seluruh anggota dan pengurus cabang dalam kegiatan. Kepercayaan yang telah diberikan untuk menyelenggarakan rakernas ini, lanjut Sumbi akan ditunjukan dnegan sukses menggelar rakernas sejak awal pembukaan hingga penutupan kegiatan nanti.


Hanya saja, kata Sumbi dalam kegiatan Rakernas ke-5 PMKRI ini, respon dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Ende sangat minim. Padahal, kata dia, pengurus PMKRI Cabang Ende dan panitia telah berupaya membangun komunikasi dengan bupati sejak bulan Februari lalu. Bahkan bersama ketua Presidium PMKRI juga sempat bertemu bupati melalui Asisten I Hendrikus Seni. Selain membangun komunikasi dengan bupati, telah pula dibangun komunikasi dengan DPRD Ende dan bertemu dengan Ketua DPRD Ende, Marsel Petu. Saat itu, Marsel Petu sangat mendukung rencana pelaksanaan rakernas di Ende.


PMKRI, ;lanjut Sumbi, juga sudah menyampaikan surat untuk beraudiens dengan bupati dan sudah sampai apda tahapan mempresentasikan kegiatan di hadapan bupati. “Sebagai generasi muda kami hargai bupati sebagai sesepuh di wilayah sehingga PMKRI perlu menyampaikan adanya kegiatan di wilayah ini. Pemda bantu atau tidak tidak urus, tapi sebagai putra daerah penting untuk disampaikan kepada pemimpin wilayah. Tapi responnya tidak mendukung kegiatan ini,” kata Sumbi.


Sumbi juga mempertanyakan apakah hal itu karena tekanan politik sehingga buypati sangat arogan yang melahirkan feodalisme. PMKRI, lanjutnya sangat menyesalkan sikap yang ditunjukan bupati dan ke depan, PMKRI akan kembali mempertegas visi dan misi dalam memimpin Kabupaten Ende. Hal itu menurutnya perlu dilakukan mengingat selama satu tahun lebih memiumpin Ende, belum berbuat apa-apa karena belum ada gebrakan yang menarik yang ada di Kabupaten Ende. “Boleh anggap PMKRI sebagai penghambat pembangunan di Ende. Tapi harus diingat bahwa dalam setiap gerakan dan perjuangan PMKRI, tidak ada tendensi apapun,” kata Sumbi.


Ketua Panitia Rakernas ke-5 PMKRI, Ferdinandus Dy mengatakan, secara teknis, kesiapan panitia menggelar rakernas sudah maksimal. Tamu negara yang datang akan dijemput di bandara dengan tarian daerah Ende Lio.

Dikatakan, dalam konsep panitia, kegiatan dipusatkan di Wisma Emaus, namun jika dalam perkembangannya peserta banyak maka alternatif kegiatan akan dipindahkan ke Loka Latihan Keterampilan di Jalan Anggrek.

Tidak ada komentar: