14 Juli 2010

Syuradikara Arak Tropi Adywiyata Keliling Kota

* SMAK Syuradikara Satu-Satunya Sekolah di NTT

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Siswa-siswi dan para guru SMAK Syuradikara Ende mengarak tropi Sekolah Adywiyata Nasional yang diterima sekolah ini keliling Kota Ende setelah dijemput di Bandara Haji Hasan Aroeboesman. Ratusan siswa baik yang menumpang kendaraan roda empat maupun sepeda motor pawai merayakan kegembiraan mereka atas prestasi tingkat nasional ini.


SMAK Syuradikara merupakan satu-satunya sekolah di NTT yang masuk nominasi penerima penghargaan sekolah Adywiyata dan Syuradikara akhirnya menerima tropi Sekolah Adywiyata Nasional dari Menteri Lingkungan Hidup dan diterima langsung Kepala SMAK Syuradikara, Pater Kanis Bhila, SVD di Jakarta.


Kepala SMAK Syuradikara Ende, Pater Kanis Bhila, SVD sesaat setelah tiba di Ende dan diterima Pemkab Ende di halaman kantor bupati Enbde, Senin (14/6) mengatakan, SMAK Syuradikara sudah dua tahun mengiktui kegiatan seleksi sekolah Adywiyata yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan Nasional.


Pemberian tropi sekolah Adywiyata, lanjut Pater Kanis dilakukan di Jakarta dari tanggal 7-8 Juni. Pada kegiatan itu dilakukan dialog dan evaluasi program Adiwiyata dan sharing pengalaman sekolah penerima tropi emas.

Penerimaan tropi emas, diserahkan langsung oleh presiden di istana negara sedangkan tropi untuk sekolah Adiwiyata tahun pertama diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup. SMAK Syuradikara, katanya merupakan salah satu sekolah penerima penghargaan tropi Sekolah Adywiyata Nasional Tahun Pertama dan merupakan satu-satunya sekolah di NTT yang masuk nominasi.


Untuk dapat meraih tropi Sekolah Adywiyata Nasional ini, kata Pater Kanis, Syuradikara telah berupaya sejak dua tahun lalu dalam keterbatasan. Dalam berbagai kegiatan begitu banyak pihak yang terlibat baik para guru, karyawan-karyawati, siswa-siswi Syuradikara. Keterlibatan dari pemerintah melalui Badan Lingkungan Hidup Daerah juga nampak dalam upaya meraih tropi Sekolah Adywiyata Nasional.


Ke depan, Syuradikara akan terus berjuang agar bisa meraih nominasi tropi emas Sekolah Adywiyata Nasional. Untuk mencapai itu, selain upaya SMAK Syuradikara juga butuh dukungan nyata dari pemerintah guna mencapai prestasi tropi emas.


Terhadap penghargaan ini, lanjut Pater Kanis merupakan bukti nyata bahwa sebagai anak bangsa ikut berpartisipasi dalam menyukseskan program lingkungan hidup. Pemberian penghargaan tersebut juga sebagai wujud partisipasi dan apresiasi kepada semua pihak baik koordinator Adywiyata, para guru, pegawai, siswa-siswi, pater rektor biara dan anggota komunitas yang sudah mengambil bagian dalam pelaksanaan pelestarian lingkungan hidup.


Menindaklanjuti penghargaan Sekolah Adywiyata yang diraih ini, secara interkurikuler, sudah memasukan Adywiyata sebagai kurikuler sendiri dan semua guru terlibat dalam mendampingi siswa dalam menata lingkungan masing-masing. Selain kegiatan belajar mengajar di sekolah, lanjut Pater Kanis, pada setiap hari Sabtu seluruh komunitas Syuradikara diwajibkan ke sekolah untuk melakukan penataan lingkungan.


Hari Sabtu juga ditetapkan sebagai hari bebas polusi di mana setiap siswa yang selama ini ke sekolah menggunakan kendaraan, kendaraan tidak boleh masuk sampai ke halaman sekolah dan hanya diparkir di pintu gerbang sekolah.


Upaya lain yang dilakukan pihak sekolah untuk mendukung penghargaan tersebut untuk meraih Sekolah Adywiyata Mandiri, pihak sekolah akan melanjutkan program 1000 bunga yang telah dicanangkan beberapa waktu lalu. Selain itu, pada musim hujan nanti sekolah akan memprogramkan tahun sejuta pohon. Kegiatan lainnya yakni operasi semut di mana pada saat olahraga dan sebelum olahraga terlebih dahulu dilakukan pembersihan lingkungan.


Ketua OSIS SMAK Syuradikara, Ran Ehok mengatakan, tropi Sekolah Adywiyata Nasional yang diberikan kepada SMAK Syuradikara ini baginya semakin membuat semangat bagi mereka dan merupakan bukti bahwa Syuradikara sangat tinggikecintaannya terhadap lingkungan.


Ke depan, lanjut Ehok, dia bersama teman-teman akan berupaya mempertahankan prestasi yang sudah diraih dan terus berjuang agar prestasi ini bisa lebih baik dari apa yang sudah diraih saat ini. Terhadap berbagai kekurangan yang terjadi pada hari-hari belakangan ini, kata Ehok bakal dijadikan bahan refleksi sehingga apa yang kurang bisa dirubah untuk bisa mewujudkan impian SMAK Syuradikara meraih tropi emas di tahun mendatang. “Langkah konkrit adalah dengan tetap menjaga lingkungan dan memupuk rsa cinta terhadap lingkungan,” kata Ran Ehok.


Sementara Staf Ahli Bupati Ende Bidang Pemerintahan, Agustinus Ambi dalam sambutannya mewakili bupati Ende saat menerima tropi Sekolah Adywiyata Nasional di halaman kantor bupati mengatakan, pemerintah berbangga dengan prestasi yang diraih SMAK Syuradikara yang menjadi satu-satunya sekolah di NTT yang lolos bersama 67 sekolah lainnya di Indonesia dan ditetapkan sebagai Sekolah Adywiyata. Prestasi yang diraih ini karena Syuradikara dinilai telah mengembangkan kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan hidup setidaknya tercermin dalam perumusan visi dan misi sekolah dan diuraikan dalam rencana program dan kegiatan sekolah.


Syuradikara, kata Ambi juga dinilai telah mengembangkan kurikulum berbasis lingkungan hidup yang diterapkan baik secara integrasi pada beberapa mata pelajaran terkait maupun secara monolitik sebagai mata pelajaran muatan lokal. Selain itu, juga telah melakukan kegiatan lingkungan berbasis partisipasi dan dinilai mampu mengembangkan sarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan seperti pengaturan cahaya ruang, ventilasi, penataan taman, ruang terbuka hijau, sanitasi lingkungan dan penghematan sumber daya.


Mengikuti program Adywiyata, lanjut Ambi bukan sebuah ajang perlombaan yang menjanjikan hadiah. Adywiyata merupakan program, sarana pembelajaran dan penyadaran bagi warga sekolah. Bagi pra siswa diharapkan suatu saat turut bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkunga hidup demi terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan.


Pemerintah sangat mengharapkan kerja sama dengan berbagai pihak termasuk lembaga pendidikan yang konsisten terhadap upaya penyelamatan dan pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Tidak ada komentar: