02 Juli 2009

Flores-Lembata Miliki Keunikan dan Kaya Potensi Pariwisata

* Gelar Road Show Pariwisata Flores
Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos
Flores dan Lembata sebagai satu kesatuan gugusan pulau, jika ditinjau dari aspek pariwisata memiliki dan menyimpan aneka keunikan dan daya tarik wisata yang begitu banyak. Potensi pariwisata ini jika dikemas dan diperhatikan secara baik dan utuh niscaya akan membawa dampak positif bagi kemajuan dan perkemnabgan daerah.

Hal itu dikatakan Ketua Forum Pemberdayaan Pariwisata Flores-Lembata, Andreas Benda kepada Flores Pos, Selasa (30/6) di sela-sela pelaksanaan road show pariwisata Flores di aula Hotel Safari. Dikatakan, dari begitu banyak aset dan aenka ragam potensi pariwisata yang dimiliki belum dikelola secara terpadu. Di balik keidanahan disadari bahwa dalam kenyataan di lapangan masih terdapat sejumlah permasalahan (problematic tourism) dan tantangan yang sering dikeluhkan oleh wisatawan sebagai permasalahan dan diantaranya adalah amsalah kebersihan. Permasalahan itu, lanjut Benda, ikut mempengaruhi image ekotourism yang dicita-citakan bersama.

Pungut Sampah
Oleh karena itu, lanjut Benda, muncul gagasan strategis, mudah, murah dan sederhana namun tepat untuk melahirkan gerakan masal yaitu road show kampanye Flores-Lembata. Kegiatan nyata yang dapat dilakukan berupa memungut sampah secara bersama di setiap titik singah road show. Dijelaskan, forum pemberdayaan pariwisata Flores-Lembata (FPPF-L) yang dicetuskan oleh para bupati, DPRD dan staekholder pariwisata Flores-Lembata pada 22 September 2006 lalu hingga kini terus berkiprah dan berupaya dalam rangka memajukan dan mengembangkan pembangunan pariwisata Flores-Lembata sebagai satu kesatuan destinasi pariwisata.

Dalam road show selama tiga hari di Hotel Safari, kata Benda, dilakukan pula evaluasi berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan. Tahun 2009, kata dia, ada beberapa gagasan yang akan dilaksanakan antara lain, kunjungan dan audensi dengan para bupati, pimpinan DPRD, kepala Dians pariwisata di setiap kabupaten. Materi pertemuan yakni membicarakan perjalanan dan kegiatan forum baik menyangkut tantangan, hambatan, masalah dan peluang yang dihadapi. Dijadwalkan pula akan dilaksanakan rapat koordinasi forum bersama dengan para praktisi pariwisata di setiap kabupaten. Dipandang perlu pula untuk mengadakan kampanye di pintu masuk Indonesia seperti di Kupang, Mataram, Denpasar, Jakarta, Medan, Batam dengan mengajak wisatawan untuk ke Flores dengan ajakan “let’s go Flores”.

Satu kesatuan Destinasi
Isu lain yang dibicarakan dalam road show, katanya adalah perlunya dibentuk Flores tourims board sebagai buah kerja dan perjuangan forum. Dengan demikian, lanjutnya, visi bahwa Flores dan Lembata sebagai satu kesatuan destinasi pariwisata yang integral dapat dengan mudah dicapai. “Itu yang sedang kita upayakan. Kita berharap cita-cita Flores Lembata sebagai satu kesatuan destinasi bisa tercapai.”

Perwakilan ASITA Sikka, Heribertus Adjo mengatakan, Flores dan Lembata akan menjadi sangat terkesan apabila dunia tahu bahwa ketika tiba di Flores dan Lembata tidak akan dijumpai sampah kaleng maupun plastik yang bertebaran di mana-mana. Untuk itu, gerakan kebersihan terutama di lokasi wisata andalan di setiap kabupaten perlu terus digalakan. FPPF-L diharapkan menjadi garda terdepan dalam mengkampanyekan tempat wisata tanpa sampah kaleng dan plastik.

Yulita Rae, dari Dians Pariwisata Ende yang juga Bendahara FPPF-L mengatakan, Kabupaten Ende memiliki potensi pariwisata yang perlu digali lebih dalam lagi agar semakin dikenal duia luar. Sejauh ini, untuk upaya pengembangan pariwisata, dinas masih terus berupaya dengan menjalankan program estimasi dan pemasaran pariwisata sejalan dengan program tahun 2008. tahun 2009 ini pula, lanjut Rae, dengan adanya pelaksanaan PP 41 di mana aspek kebudayaan masuk di dinas maka ke depan akan dilakukan pengembangan nilai ragam budaya. Langkah tersebut sudah mulai dirintis dengan menggelar semiloka revitalisasi dan reaktualisasi budaya lokal. Dari semiloka itu telah dibuat rekomendasi dan tinggal ditindaklanjuti rekomendasi tersebut. “Rekomendasi sudah ada tinggal kita laksanakan.”



Tidak ada komentar: