30 Juni 2008

Akibat Cuaca, Evakuasi Bangkai KM Nusa Damai Terhenti Total

· Penyelam Diliburkan
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Pelaksanaan evakuasi bangkai KM Nusa Damai yang tenggelam di kolam labuh Pelabuhan Ipi sejak 2004 lalu akhirnya dihentikan secara total. Penghentian toal pelaksanaan evakuasi tersebut dilakukan karena cuaca di kolam labuh Pelabuhan Ipi yang tidak bersahabat akibat angin kencang dan ombak yang besar. Pelaksanaan evakuasi baru dapat dilanjutkan jika alam kembali bersahabat.
Hal itu dikatakan Penanggung Jawab Operasional Evakuasi KM Nusa Damai, Jack L. Theo kepada Flores Pos di pelabuhan Ipi, Kamis (5/6). Menurut Jack, penghentian secara total seluruh kegiatan evakuasi bangkai KM Nusa Damai karena kondisi alam yang mulai tidak bersahabat. Tingginya gelombang yang terkandang sampai melewati dermaga dan angin kencang mengakibatkan seluruh kegiatan di darat dan terutama kegiatan bawah laut praktis tidak dapat dilakukan.

Sulit Prediksi
Jack juga tidak dapat memastikan kapan pekerjaan evakuasi mulai dilanjutkan. “Cuaca di sini sulit kita prediksi. Jadi kita tunggu saja kalau sudah mulai tenang baru kita lanjutkan kerja.” Karena cuaca dan kondisi alam sulit diprediksi sehingga mereka praktis hanya berada di lokasi di mana mereka beristirahat selama ini. Untuk sementara, kegiatan mereka selama cuaca kurang bersahabat ini adalah membereskan peralatan pendukung kerja di ruang tunggu pelabuhan. Peralatan penunjang seperti mesin las yang selama ini jika dipindahkan harus diangkat, akan diupayakan untuk dibuatkan roda agar jika nantinya hendak dipindahkan cukup dengan didorong karena sudah memiliki roda.

Liburkan Penyelam
Dikatakan, mengingat seluruh kegiatan terutama kegiatan bawah laut dihentikan total maka semua penyelam yang selama ini dipekerjakan membantu pelaksanaan evakuasi sebanyak enam penyelam juga tidak dapat bekerja. Selama tidak bekerja ini jika tidak diliburkan maka upah kerja mereka harus tetap dibayar kendati mereka tidak bekerja. Atas pertimbangan itu dan setelah berkonsultasi dengan penanggung jawab evakuasi, Frans Suharno yang saat ini masih sakit dan belum kembali ke Ende, akhirnya disepakati agar para penyelam tersebut diliburkan sementara waktu selama cuaca belum memunkinkan untuk bekerja. Mereka baru dipanggil kembali untuk bekerja jika cuaca sudah membaik dan dimungkinkan pekerjaan evakuasi dapat dilanjutkan. “Mereka juga selalu siap kapan saja kita panggil kerja. Dari enam penyelam yang kita liburkan hanya satu yang pulang ke Jawa.” Padahal, kata dia, para penyelam sebenarnya masih mau untuk terus melanjutkan pekerjaan namun pertimbangan keselamatan mengingat cuaca yang kurang baik sehinga mereka terpaksa diliburkan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ende, Mansur Do mengatakan, evakuasi bangkai KM Nusa Damai akan tetap dilaksanakan sesuai tekad Prodic melalui penanggugn jawab mereka Frans Suharno bahwa mereka akan upayakan semaksimal mungkin untuk mengevakuasi atau memotong bangkai kapal sampai selesai. Hanya saja, kata Mansur, mengingat saat ini memasuki musim tenggara di mana perairan di Ipi kondisi lautnya bergelombang dan angin cukup besar maka pelaksanaan evakuasi dihentikan. Penghentian pelaksanaan evakuasi itu, katanya selama rentang waktu musim tenggara ini.
Dikatakan, selain kendala angin kencang dan gelombang, kendala lain yang disampaikan adalah masalah oksigen yang kurang dan harus didatangkan dari Jawa. Melihat kondisi pelabuhan dan kapal yang kurang lancar ke Ende praktis pengiriman oksigen tidak dapat dilakukan sekaligus dan harus secara bertahap. Apalagi, untuk mengangkut oksigen dibutuhkan kehati-hatian agar tidak menimbulkan hal yang tidak diharapkan.
Pada prinspinya, kata Mansur, pelaksanaan evakuasi tetap menajdi tanggung jawab Prodic untuk memotong sampai tuntas bangkai kapal. “Kita doakan moga-moga mereka lancar dan pada waktunya pemotongan itu bisa selesai dan kolam labuh Pelabuhan Ipi kembali normal seperti dulu.” Pemerintah, kata dia tetap mendukung kerja mereka dan selalu membantu jika mereka membutuhkan karena suksesnya keberhasilan evakuasi merupakan harapan seluruh masyarakat Kabupaten Ende.

Tidak ada komentar: