29 Juni 2008

Periode Januari-Mei Terdapat 66 Kasus Gigitan Hewan Penyebab Rabies

Tiga Kasus Positif Rabies
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Selama periode Januari-Mei 2008 sedikitnya telah terjadi 66 kasus gigitan hewan penyebab rabies (HPR) yang yang dilaporkan. Kasus gigitan tersbeut untuk wilayah Kabupaten Ende akibat gigitan anjing. Dari 66 kasus gigitan ini, terdapat lima spesimen kepala anjing yang dikirim ke Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende untuk diperiksa dan dari hasil pemeriksaan tiga spesimen dinyatakan positif rabies sedangkan dua lainnya negatif rabies.
Hal itu dikatakan Kasubdin Produksi Peternaskan pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Ende, Uran Muhidin kepada Flores Pos, Jumad (30/5). Uran Muhidin mengatakan, dari 66 kasus gigitan tersebut 11 kasus dilaporkan oleh petugas dari Puskesmas Detusoko sedangkan 22 kasus lainnya dari wilayah Kota Ende masing-masing di Puskesmas Kota Ratu terdapat 10 kasus gigitan dan Puskesmas Kota terdapat 12 kasus. Sedangkan kasus lainnya menyebar di kecamatan yang lain.
Selama tiga tahun terakhir, yakni sejak tahun 2003-2007 sedikitnya terdapat 1176 kasus gigitan dengan korban jiwa sebanyak 11 orang. Sedangkan untuk tahun 2008 ini sejauh ini belum ada korban jiwa yang meninggal akibat rabies.
Lakukan Vaksinasi
Upaya pemerintah dalam mengatasi penyebaran virus rabies, kata Uran Muhidin yakni dengan melakukan vaksinasi terhadap HPR yang dilakukan secara rutin setiap tahun. Selama tahun 2007, vaksinasi terhadap anjing yang tersebar di seluruh kecamatan telah berhasil dilakukan dengan total anjing yang berhasil divaksin sebanyak 31.515 anjing atau mencapai 79,45 persen dari jumlah populasi anjing di Kabupaten Ende pada tahun 2007 sebanyak 39.666 ekor.
Kegiatan vaksinasi pada tahun 2008, kata Muhidin sejauh ini belum dapat dilakukan. Biasanya, kata dia anggaran untuk kegiatan vaksinasi baru diakomodir pada sidang perubahan anggaran sehingga pelaksanaannya baru direalisasikan pada bulan September atau Oktober. Dia memprediksi, populasi anjing pada thaun 2008 ini mencapai 40.000 ekor. Dari jumlah populasi itu, kata dia biasanya tidak semua berhasil divaksin hal mana sudah biasa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Tidak tercapainya target 100 persen dalam kegiatan vaksinasi ini terjadi karena masyarakat terkadang tidak membawa anjingnya kepada petugas untuk divaksin. Padahal, dalam setiap kegiatan sosialisasi petugas selalu memberikan motifasi kepada masyarakat untuk selalu membawa anjing mereka untuk divaksin.
Sementara itu Pelaksana harian (Plh) kasubdin pelayanan Kesehatan Masyarakat pada Dinas kesehatan Kabupaten Ende, Yosep Deo kepada Flores Pos, Senin (2/6) mengatakan, berdasarkan laporan dari petugas puskesmas selama periode januari-April 2008 ini terdapat 172 kasus gigitan anjing yang terjadi. Terhadap korban gigitan tersebut, kata dia, langsung ditangani petugas medis di puskesmas. Sejauh ini, kata dia kendati ada yang dilaporkan positif rabies namun belum ada korban jiwa.
Sosialisasi
Dikatakan, dalam setiap sosialisasi, kepada masyarakat selalu diingatkan langkah-langlah penanganan korban gigitan. “kalau ada kasus gigitan kita sarankan untuk sebelum divaksin dicuci dengan air mengalis 10-15 menit. Setelah itu baru disuntik vaksin anti rabies.” Selain sosialisasi penanganan kasus gigitan, kata Yoesp Deo, kepada masyarakat juga selalu diingatkan untuk membawa anjing mereka kepada petugas dari Dinas Pertanian dan Peternakan untuk divaksin setiap tahun.
VAR Mencukupi
Terkait persediaan vaksin anti rabies (VAR), Yosep Deo mengatakan, stok VAR untuk tahun 2008 sampai saat ini masih mencukupi kebutuhan untuk satu tahun. Stok VAR yang dimiliki saat ini sebanyak 1000 vial. Stok itu, kata dia selain dimiliki oleh Dinas Kesehatan juga didistribusikan ke setiap puskesmas. “Tiap puskesmas kita kasih stok persiapan 10 vial.” Jika terdapat kasus gigitan yang ditangani petugas di puskesmas, katanya, petugas langsung memberikan suntikan VAR. Namun bila pada saat penanganan stok VAR habis maka mereka langsung mengambilnya di dinas.

Tidak ada komentar: