29 Juni 2008

Delapan Desa di Tiga Kecamatan Belum Ambil Raskin• Untuk Tiga Tahap dari Januari-Juni

Untuk Tiga Tahap dari Januari-Juni
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Hingga bulan Juni ini, masih terdapat delapan desa di tiga kecamatan masing-masing Desa Fataatu, Ekoae, Fataatu Timur, Nuangenda dan Welamosa di Kecamatan Wewaria, Desa Otogedu di kecamatan Maurole dan Desa Pemo, Nduaria, Kecamatan Kelimutu yang belum mengambil jatah beras untuk masyarakat miskin (raskin). Jatah raskin untuk tahap 1, 2 dan 3 tersebut sampai saat ini masih berada di Bulog Sub Divisi Regional Ende.
Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) Ende, H.A.M. Zenal kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Selasa (24/6) mengatakan, untuk Kabupaten Ende, total rumah tanga miskin penerima raskin sebanyak 29.229. dalam penyaluran, untuk bulan Januari setiap RTM mendapatkan jatah sebanyak 10 kilogram per RTM. Sedangkan untuk bulan Februari-Juni dalam tahap 1,2 dan 3 setiap RTM mendapatkan jatah raskin 15 kilogram per RTM.
Total raskin yang disalurkan selama bulan Januari kepada 29.229 RTM adalah sebanyak 292,290 ton. Sedangkan untuk bulasn Februari dengan jatah 15 kilogram per RTM maka pagu raskin untuk bulan Februari sebanyak 438,435 ton. Total pagu raskin tahap pertama Januari-Februari sebanyak 730,725 ton. Sedangkan untuk tahap kedua pagu raskin yang disiapkan untuk 29.229 RTM di 20 kecamatan sebanyak 876,870 ton demikian juga untuk tahap ketiga bulan Maret-Juni. Sedangkan untuk tahap empat dan tahap lima belum direalisasikan. Total raskin yang harus dialokasikan dari Januari-Juni kepada RTM di Kabupaten Ende sebanyak 2.484,465 ton. Dari jumlah itu, yang sudah berhasil disalurkan adalah 1.660,635 ton dan tersisa 823,830 ton yang belum diambil oleh desa-desa penerima atau mencapai 33,16 persen.
Dikatakan, kecamatan yang desa-desanya hingga bulan Maret belum mengambil jatah raskin tersebar di empat kecamatan yakni Kelimutu, Maurole, Detukeli dan Wewaria. Sedangkan yang sampai bulan Juni yang belum mengambil jatah raskinya tersebar di Kecamatan Nangapanda, Maukaro, Ende, Ende Utara, Kotabaru, Detukeli dan Wewaria. “Tapi ada delapan desa di tiga kecamatan yang sampai sekarang belum ambil raskin sama sekali.” Penyaluran raskin untuk tahap empat dan tahap lima, kata Zenal, sudah ada desa yang mengajukan untuk mengambilnya setelah mereka telah merealisasikan tahap1,2 dan 3. total raskin untuk tahap empat dan lima mencapai 1.753,740 ton. Desa-desa yang telah mengajukan untuk mengambil tahap empat dan lima ini, kata Zenal tetap diberikan. Pertimbangan Bulog merealisasikan karena melihat kebutuhan masyarakat. “Kalau kita mau ikut aturan baku memang tidak bisa. Tapi kondisinya masyarakat butuh makan.”
Kepala Seksi Pelayanan Publik Bulog Sub Divre Ende, Eliaser Patty kepada Flores Pos mengatakan, sejauh ini memang masih delapan desa di tiga kecamatan yang belum mengambil jatah raskinya. Kesulitan mereka pada pengumpulan uang dari masyarakat sehinga aparat desa belum melakukan pengambilan raskin. Namun, kata dia, desa-desa yang belum mengambil raskin itu sudah diberitahukan agar secepatnya mengambil jatah raskin dan saat ini mereka sedang mengumpulkan uang dari masyarakat. Faktor lain yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan pengambilan jatah raskin adalah karena belum adanya kesepakatan di tingkat desa sehingga proses pengambilan belum dapat dilakukan.
Pengambilan tepat waktu itu kata dia sangat penting. Jika pengambilan terlambat dan sampai akhir tahun anggaran belum diambil, Ende bisa saja mengalami pemotongan jatah pagu raskin karena melihat masyarakat tidak begitu antusias mengambilnya. Pemotongan yang dilakukan waktu itu, kata Patty sebanyak 231 ton akibat kelalaian kepala desa mengurus dan mengambil raskin. Karena itu, kata Eliaser Patty, kepada para camat yang sampai saat ini ada desa yang belum mengambil jatah raskinya sama sekali agar mendorong kepala desa untuk secepatnya memproses pengambilan jatah raskin. Setidaknya, kata dia, pagu raskin yang ada untuk Januari-Juni sudah dapat direalisir semuanya. “Kita harap paling lambat akhir Juni atau awal Juli sudah bisa direalisasikan semua.”

Stok Aman
Kepala Bulog Ende, A.H.M. Zenal mengatakan, stok beras yang saat ini dimiliki Bulog Ende sebanyak 500 ton. Stok tersebut, kata dia mencukupi kebutuhan di tiga kabupaten yakni Ende, Ngada dan Nagekeo. Selain stok yang ada saat ini, saat ini juga sedang ada persiapan pemuatan sebanyak 1750 ton beras dari NTB. Masuknya beras yang dimuat ini akan menguatkan stok beras di Bulog Ende menjadi 2.250 ton. Stok yang ada, kata Zenal dapat memenuhi seluruh kebutuhan di tiga kabupaten sampai bulan September. “stok beras kita aman jadi masyarakat tidak perlu bingung.” Selain itu, pada bulan September nanti, akan diupayakan mendatangkan lagi 2000 ton beras agar pada bulan Nopemebr dan Desember stok beras mencukupi dan dalam kondisi aman.
Untuk Bulog Ende, kata dia, tidak dapat dimasukan beras lebih banyak lagi mengingat kapasitas gudang yang dimiliki hanya untuk 2000 ton. Selain itu, gudang yang dapat disewa di Ende rata-rata tidak didesain untuk menyimpan beras sehingga jika disewa untuk menyimpan beras dikhawatirkan beras menjadi rusak. Kesulitan lainnya adalah kapasitas kapal poengangkut beras juga berukuran kecil dan terbatas jumlahnya. “Apalagi, setelah mengangkut beras ke Ende, kapal pulang kosong.”
Selain stok yang didatangkan dari luar, Bulog juga membeli beras masyarakat terutama di Bajawa. Pengadaan beras di Bajawa mencapai 1000 ton dan masih terus dilakukan hingga mencapai 5000 ton. Jika pengadaan mencapai 5000 ton, kebutuhan untuk golongan angaran di dua kabupaten yakni Ngada dan Nagekeo sudah mencukupi. Bulog tinggal memikirkan untuk jatah raskin bagi masyarakat.

Tidak ada komentar: