30 Juni 2008

Bernadus Gadobani; Saya Siap Maju dari PDIP

· Berjalan Sesuai Mekanisme Partai
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kabupaten Ende, Bernadus Gadobani menyatakan dia siap maju sebagai calon bupati Ende periode 2009-2014 dari PDIP, partai yang dia pimpin saat ini. Sedangkan figur calon wakil bupati yang akan mendampinginya adalah Hendrikus Seni yang saat ini menjabat Asisten I Setda Ende. Sebagai kader partai dia lebih berpeluang untuk maju sebagai calon bupati yang diusung PDIP ketimbang kader-kader lain apalagi kader di luar partai.
Hal itu dikatakan Bernadus Gadobani kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Rabu (11/6). Menurut dia, berdasarkan hasil Rapat kerja Nasional PDIP di Makasar beberapa waktu lalu mengisyaratkan bahwa dalam setiap penyelenggaraan pemilu kepala daerah baik di tignkat provinsi maupun kabupaten/kota, PDIP tetap memprioritaskan kader partai. Penegasan agar calon harus dari kader partai karena atas pertimbangan sebagai kader partai jika setelah terpilih menjadi bupati atau wakil bupati mereka tetap memperhatikan dan membesarkan partai. Namun jika calon yang diusung bukan berasal dari orang partai dikhawatirkan setelah menduduki jabatan tidak lagi memberikan perhatian terhadap partai apalagi membesarkan partai. “Kalau orang dalamkan dengan sendirinya membesarkan partai.”

Ada Kader
Gadobani mengatakan, untuk pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah Kabupaten Ende, PDIP memiliki kader partai yang siap maju menjadi calon bupati. Sebagai kader partai, kata Gadobani dia siap menjadi calon bupati Ende karena upayanya menjadi ketua DPC yang sudah dilaluinya dengan suatu perjuangan melelahkan adalah agar dapat maju sebagai calon bupati dari PDIP. “Buat apa saya jadi ketua kalau bukan jadi calon bupati? Proses untuk jadi ketua sangat melelahkan dan itu sudah saya lalui dan saya siap jadi bupati didampingi Hendrik Seni.” Dikatakan, untuk menjadi calon bupati dan wakil bupati, dia dan Hendrik Seni sudah bekerja cukup lama sejak tahun 2005.
Terkait pernyataan anggota DPR RI dari PDIP Herman Herry yang menyatakan PDIP akan mendukugn paket tertentu, gadobani mengatakan pernyataan seperti itu wajar-wajar saja. Apalagi, kata dia, pernyataan itu merupakan pernyataan pribadi bukan sebagai kader partai karena sejauh ini dia bukan pengurus DPP PDIP apalagi pengurus DPC PDIP Ende. Herman Herry, kata Gadobani hanya menjadi anggota DPR RI dari PDIP yang lolos dari wilayah Timor. Dalam mengusung paket tertentu, PDIP mempunyai mekanisme yang semuanya harus dilalui. “Bukan langsung buat pernyataan dukung paket ini atau paket itu tanpa ikut mekanisme.” Proses perekrutan dan mekanisme pencalona yang ada di tubuh PDIP, katanya harus melalui penjaringan dan penyaringan calon mulai dari tingkat pengurus di anak ranting dan diteruskan ke pengurus anak cabang lalu ke DPC baru diusul ke DPP.

Tidak Berkoalisi
Sebagai partai besar, kata Gadobani, PDIP tidak mungkin berkoalisi dengan partai-partai kecil apalagi partai kecil yang tidak memiliki kursi di DPRD Ende. Jadi, kata dia, pernyataan pihak-pihak tertentu yang mengatakan PDIP akan bergabung untuk mendukung paket yang mereka usung merupakan pernyataan yang sifatnya hanya menghibur masyarakat. “PDIP tidak berkoalisi tapi dikoalisi boleh.” Artinya, kata Gadobani, sebagai partai besar yang layak mengusung calon sendiri tanpa harus bergabung dengan partai kecil yang lain, PDIP tidak mungkin menggabungkan diri ke dalam koalisi yang sudah dibentuk partai-partai kecil lain. Namun, jika PDIP mendeklarasikan paketnya dan ada partai-partai kecil yang mau bergabung maka PDIP membuka pintu lebar-lebar. Jadi, kata Gadobani, sangat memalukan jika sampai PDIP menggabungkan diri atau berkoalisi dengan partai-partai kecil lain hanya untuk mendukung paket yang sudah mereka deklarasikan.
Dikatakan, sejauh ini memang sudah ada paket-paket yang melamar ke PDIP. Namun, mengingat PDIP sendiri telah memiliki kader yang siap maju maka tidak mungkin PDIP mengakomodir paket lain yang melamar ke PDIP.
Sementara itu, Ketua PAC Kotabaru, Frans Kaki kepada Flores Pos mengatakan, terlalu cepat jika Herman Herry membuat pernyataan PDIP mendukung paket lain apalagi paket yang berasal dari luar kader PDIP. Sesuai aturan partai, mekanisme penjaringan dan penyaringan calon harus mengikuti aturan main yang ada di partai di mana saat ini sedang berjalan yang harus melalui proses musyawarah anak cabang khusus baru ke musuawarah cabang khusus dan direkomendasikan untuk diusul ke DPP melalui DPD. ”Prinsipnya untuk pemilu Ende ini PDIP punya kader yang sekarang adalah wakil bupati Ende. Persoalan dalam kompetisi di pemilu nanti menang atau kalah adalah perjuangan terpenting paket yang diusung adalah kader partai.”
Donatus Remi kepada Flores Pos mengatakan, Bernadus Gadobani yang memiliki pengalaman menjabat sebagai ketua DPRD Ende selama lima tahun dan sekarang menjabat sebagai wakil bupati sepantasnya diusung PDIP untuk maju sebagai bupati Ende. Sebagai kader partai, kata Donatus, Gadobani memiliki kemampuan yang sudah terbukti selama ini. Sementara Hendrik Seni, kata Donatus merupakan figur birokrat yang matang dan layak mendampngi Gadobani sebagai calon wakil bupati. Kedua figur ini sangat diterima masyarakat Ende.

Tidak ada komentar: