30 Juni 2008

Perempuan Berpotensi di NTT Dijaring

· Direkomendasikan ke Partai Politik dan Pemerintah
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Biro Pemberdayaan Perempuan NTT bekerja sama dengan Jaringan Perempuan dan Politik (JPP) NTT melakukan penjaringan perempuan berpotensi di wilayah Flores dan Lembata. Penjaringan tersebut untuk melihat minat, kemauan dan kemampuan perempuan NTT dalam menduduki jabatan di eksekutif dan legislatif. Dari hasil penjaringan itu, nantinya akan direkomendasikan kepada pemerintah dan partai politik perempuan NTT yang layak menduduki jabatan di eksekutif dan menjadi anggota DPR, DPD dan DPRD.
Hal itu dikatakan ketua jaringan Perempuand an Politik NTT, Mien ratu Udju yang juga Kepala Pusat Penelitian Wanita Undana kepada Flores Pos di gedung wanita Olangari, Jumad (6/6). Mien Ratu Udju mengatakan, selama ini, partai politik selalu beralasan sulit mencari perempuan NTT yang mampu dan berkualitas untuk dicalonkan pada setiap pemilu legislatig ketika mereka tidak dapat memenuhi kuota 30 persen perempuan dalam daftar calon. Langkah melakukan pendataan itu, semata untuk mengetahui minat perempuan NTT untuk masuk ke legislatif juga eksekutif. Penjaringan itu juga untuk melihat sejauh mana permepuan NTT siap menduduki jabatan eksekutif dan masuk dalam bursa pencalonan anggota legislatif.
Dari hasil pendataan yang dilakukan, kata Ratu Udju, nama-nama permepuan yang telah didata itu akan dijual atau ditawarkan kepada partai politik dan otorita di eksekutif bahwa ada perempuan yang berminat. “Kita lebih utamakan parpol-parpol yang belum capai kuota 30 persen calon legislatif perempuan. Selama ini mreka selalu kasi alasan perempuan tidak ada dan sulit dicari.”

Banyak Peminat
Padahal, kata dia, dari hasil penjaringan yang dilakukan, begitu banyak perempuan NTT umumnya dan Flores Lembata khususnya yang memiliki minat dan kemampuan setelah diberikan pencerahan soal politik. Perempuan NTT mulai menyadari akan kemampuan dan potensi mereka untuk masuk dalam kancah politik dan menduduki jabatan di eksekutif. Sementara perempuan yang sudah ada di legislatif saat ini, kata Ratu Udju juga harus tetap didorong agar mereka tetap dicalonkan. Apalagi, kata dia mereka sudah memiliki konstituen yang jelas akan mendukung mereka jika mereka masih dicalonkan.
Salah satu peserta dari Flores Timur, Udis Balela kepada Flores Pos mengatakan, kegiatan pencerahan dan penjaringan perempuan seperti yang dilakukan sangat bermanfaat. Kegiatan semacam ini harus terus dilakukan agar permpuan NTT semakin menyadari posisi mereka dan tidak selalu merasa terbelakang. Padahal, kata Balela, kalau dilihat dari kemampuan intelektual antara perempuan dan laki-laki sebenarnya tidak jauh berbeda. Banyak perempuan NTT yang memiliki kemampuan lebih hanya saja masih kurang yang tampil. Dengan kegiatan penjaringan minat seperti ini, diharapkan semakin banyak perempuan yang dipercayakan menduduki jabatan di eksekutif dan partai politik juga semakin melirik potensi perempuan untuk dicalonkan pada pemilu legislatif 2009 mendatang.
Panitia penyelenggara, Ayub Mithe mewakili Kepala Bagian Sosial pada penutupan kegiatan itu mengatakan, pencerahan politik dan penjaringan minat perempuan sangat bagus untuk diteruskan di waktu-waktu mendatang. Selama ini, kata Ayub Mithe banyak perempuan berpotensi dan memiliki kemampuan yang masih belum terakomodir baik di pemerintahan maupun di partai politik. Dia mengambil contoh di Kabupaten Ende masih kurangnya perempuan yang menduduki jabatan eselon II. Selain itu, perempuan Ende yang duduk di DPRD Ende sampai saat ini hanya dua orang itupun hanya dari satu partai yakni Partai Demokrat. Dia melihat sistem penempatan caleg perempuan di pemilu legislatif oleh parpol perlu diperhatikan mengingat selama ini jarang mereka menempati nomor urut teratas atau nomor satu.

Tidak ada komentar: