26 Agustus 2009

70 Siswa SMPK Ndao Diserang Flu dan Batuk

* 54 Anak Asrama

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Sebanyak lebih kurang 70 siswa-siswi SMPK Frateran Ndao tidak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar akibat menderita flu dan batuk yang menyerang mereka satu minggu terakhir. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak yang menghuni asrama SMPK Frateran Ndao. Namun jumlah tersebut berangsur berkurang setelah mendapatkan perawatan di poliklinik terdekat maupun dirawat di rumah sakit.


Kepala SMPK Frateran Ndao, Lama Yohanes Antonius kepada wartawan di sekolahnya, Selasa (11/8) mengatakan, sebanyak 70 siswa di sekolahnya tidak masuk sekolah akibat menderita flu dan batuk. Kondisi itu merupakan peristiwa yang baru pertama kali terjadi sepanjang dia memimpin di sekolah tersebut. Selama ini, jika ada siswa yang sakit palig banyak hanya mencapai jumlah 20 orang dan tidak sampai dalam jumlah sebanyak ini.


Atas kasus yang menimpa para siswa dalam jumlah yang demikian banyak itu, kata Antonius, kepada para siswa diimbau bahkan dilarang makan jajan sembarangan. Kalau di lingkungan sekolah, kata dia, masih bisa dijamin kebersihannya namun jika sudah diluar kompleks sekolah, anak-anak sudah tidak dapat diawasi lagi. Di sekolah, katanya, anak-anak hanya jajan di kantin sekolah. Namun saat keluar dari kompleks sekolah sudah banyak jajan yang dijual di luar areal sekolah.


Asisten Bapak Asrama SMPK Frateran Ndao, Fr.M. Simplisius, BHK kepada wartawan di asrama SMPK Frateran Ndao, Selasa mengatakan, jumlah anak asrama yang menderita batuk dan pilek mendadak tersebut meningkat sampai 53 orang. Munculnya kasus flu dan batuk yang menimpa anak-anak asrama terjadi sejak satu minggu lalu atau pada awal bulan Agustus. Namun jumlah itu terus bertambah jingga mencapai 53 orang. Setelah dilakukan perawatan dan dibawa berobat ke poliklinik terdekat dan dirujuk ke rumah sakit, jumlah anak yang sakit flu dan batuk menjadi berkurang menjadi 48 anak.


Dijemput Orangtua

Dikatakan, dari jumlah 48 anak yang masih sakit tersebut, ada sebagian yang sudah dijemput oleh orangtua mereka untuk dibawa kembali dan dirawat di rumah. Sedangkan yang lainnya masih tetap tinggal di asrama. Anak-anak asrama yang sakit itu, kata Frater Simplisius, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dinyatakan menderita batuk dan pilek dan malaria. Dokter juga mengatakan saat sekarang memang lagi musim batuk dan pilek apalagi di daerah sekitar kompleks asrama merupakan daerah endemik malaria. Dia mengakui, tingginya jumlah anak yang menderita penyakit apalagi sakit yang sama dalam jumlah yang besar baru pertama kali terjadi di asrama. Selama ini, paling banyak 20 orang yang menderita sakit.


Begitu banyaknya anak yang menderita penyakit yang sama, kata Fr. Simplisius, merujuk kembali penjelasan dokter, terjadi akibat daya tahan tubuh anak-anak yang kurang bagus sehingga ketyika satu orang sudah terserang maka virus flu dan batuk mudah menyerang kepada anak-anak yang lain. Akibat daya tahan tubuh kurang bagus maka mereka juga mudah terjangkit virus yang disebarkan anak-anak yang sakit lebih dahulu. “Di daerah ini memang endemik malaria. Bahkan tahun lalu ada satu anak yang menderita DBD.”


Dia menjelaskan, tahun yang lalu karena ada satu anak yang menderita DBD maka di kompleks asrama dilakukan pengasapan. Ke depan jika diperlukan pihaknya akan meminta pihak terkait untuk kembali melakukan pengasapan guna menghindari timbulnya penyakit yang sama pada anak-anak asrama.




Tidak ada komentar: