18 Oktober 2010

Dukung Desa Mandiri Anggur Merah, Ende Siapkan 21 Desa

· * Tiap Desa tempatkan Satu PNS

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Mendukung pelaksanaan program desa mandiri anggur merah yang dicanangkan pemerintah provinsi, Kabupaten Ende telah menyiapkan 21 desa penerima program desa mandiri anggur merah. Pemerintah Kabupaten Ende juga telah merencanakan untuk menempakan satu orang PNS di tiap desa untuk mendukung pelaksnaan program dimaksud.

Hal itu dikatakan Bupati Ende, Don Bosco M Wangge dalam rapat kerjaa gubernur NTT dengan walikota dan para gubernur di lantai dua kantor bupati Ende beberapa waktu lalu. Bupati Don mengatakan, dalam mendukung program desa mandiri anggur merah tersebut, Ende sudah memiliki model pengembangan.

Untuk mendukung suksesnya pelaksanaan desa mandiri anggur merah, lanjut Bupati Don, Pemkab Ende mulai tahun 2011 akan menempatkan satu orang tenaga PNS di setiap desa. Tugas PNS yang ditempatkan itu adalah melakukan pendataan dan identifikasi potensi-potensi yang ada di desa. Setiap desa diinventarisir keunggulannya masing-masing. Dari situ baru disusun program yangf tepat sesuai ddengan keunggulan desa masing-masing. “Apakah desa itu menjadi desa ternak, desa petanian atau apa baru disusun program pengembangannya,” kata Bupati Don.

Dikatakan, data-data desa terseut saatini sudah ada dan mulai tahun depan akan dialokasikan dana untuk mendukungnpelaksanaan program desa anggur merah.

Terkait penempatan tenaga pendamping desa mandiri anggur merah, katanya lebihlajut, tidak peril dipersoalkan harus putra daerah atau bukan. Menurutnya, putra daerah atau bukan tidak menjadinpersoalan yang terpenting memiliki kemauan untuk bekerja dalam mensukseskan program desa mandiri anggur merah. Untk Kabupaten Ende, malah diminta untuk didatangkan pendamping dari luar Ende yang memiliki kemauan kerja bagus sehingga mampu bekerja dengan baik.

Untuk itui, kata Bupati Don, dalam mempersiapkan kader pendamping agar dibekali dengan baik. Dalam pembekalan itu, dia berharap agar instruktur yang dipakai hendaknyabukan pejabat yang selama inihanya berada di belakang meja karena tidak begitu tahu realita yang terjadi di masyaakat. Karena itu dia meminta agar instruktur dalam pembekelan kader adalah mereka yang pernah memiliki pengalaman di lapangan.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya pada kesempatan itu mengatakan, untuk pelaksanaan program desa mandiri anggur merah, pemerintah provinsi telah menyiapkan dana sebesar Rp250 juta per desa. Dana untuk setiap desa, katanya nanti akan disalurkan melalui Bank NTT.

Lebu Raya mengimbau kepada setiap kecamatan yang belum ada kantor cabang Bank NTT untuk menyipkan satu ruangan bagi Bank NTT. Keberadaan Bank NTT di setaip kecmatan itu, lanjutnya antinya dapat menjadi cikal bakal bedirinya cabang Bank NTT di setiap kecamatan sebagaimana tekad dari Direktur Utama Bank NTT.

Dikatakan, kendati sudah da alokasi dana desa (ADD) namun pelaksanaan program desa mandiri anggur merah berbeda dengan ADD. Dalam pelaksanaan ADD, lanjut Lebu Raya pelaksanaannya berfariasi untuk sejumlah kegiatan. Sedangkan dalam program desa mandiri anggur merah lebih difokuskan pada pengembangan dan pengkatan ekonomi rakyat.

Dalam pelaksanaan, dilakukan pendampingan selama tiga tahun dan ditindaklanjuti oleh Bank NTT. Setelah pendampingan selama tiga tahun, dana yang dialokasikan dapat dijadikan dana bergulir di desa dan menjadi dana pendamping.

Tidak ada komentar: