17 Oktober 2010

Evaluasi UN 2010, Gubernur Gelar Rapat Kerja dengan Para Bupati

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Pemerintah provinsi mengelar rapat kerja gubernur denanwalikota dan prabupati sseluruh NTT. Rapat kerjadimaksud dilaksanakan untuk mengevaluasi hasil UN 2010 yang mengalami kemerosotan cukup tinggi.

Rapat kerja digelr di lantai dua kantor bupati Ende, Selasa-Rabu (12-13/10). Rapat kerja dihadiri langsung Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalal, walikota dan para bupati seluruh NTT. Hadir juga salah satu wakil ketua DPRD NTT, ketua dan wakil ketua DPRD kabupaten/kota se-NTT, sekretaris daerah dan para pejabat terkait lainnya.

Frans Lebu Raya dalam pemaparannya mengatakan, ujian nasional (UN) tahun 2010 megalami keerosotan yang cukup tajam. Untuk itu, pemerintah telah mencanangkan siaga UN tahun 2011. Pemprof segera melakukan pemetaan ketersediaan da keterlaksanaan delapan standard nasional pendidikan yang merupakan pilar utama dan denyut nadi pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah. Delapan standard nasional pendidikan itu mencakup standard isi, standar kompetensi kelulusan, standard proses, standard pendidi dan tenaga kependidikan, standard sarana dan prasarana, standard pengelolaan, standa pembiayaan dan stndar penilaian.

Pemrintah juga segera menelaah dan menganalisis daya erap siswa berdasarkan kompetensi dasar yangdiujikan sebagaimana tertuang dalam standar kompetensi lulusan UN tahun pelajaran 2009/2011. Hasil tersebut menjadi dasar proses penguatan, pendalaman dan perluasan kegiatan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di setiap kabupaten/kota.

Sedangkan ditingkat pemerintah kabupaten/kota, lannjut Lebu Raya diharapkan segera menelaah dan menganalisis daya serap siswa berdasarkan kompetensi dasar yang diujikan. Pemerinth kabupaten/kota diharapkan pula membentuk forum kerja kepala sekolah dan forum guru mata UN/US. Keduanya bertugas menjadwalkan kembali kalender pembelajran tingkat III atau semester IX SMP/MTs/SMPLB dan semester XII SMA/MA/SMALB dan SMK. Hal itu agar kegiatan pembelajaran tuntas pada semester ganjil bulan Oktober 2010 sehingga mulai Nopember sampai April 2011kegiatan pembelajaran focus pada penguatan, pendalaman dan perluasan kemampuan yang diuji berdasarkan standard kompetensi lulusan tahun pelajaran 2010/2011.

Selanjutnya, kata Lebu Raya, pemrof dan pemkab menyusun perjanjian kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam rangka pemanfaatan mahasiswa praktek pengalaman lapangan (PPL) untuk membimbing peserta UN/US dan UASBN sesuai dengan program studi. Gubernur Lebu Raya juga mengimbau kepada pimpin media cetak dan eletronik selalu terus menginformasikan kepada komponen masyarakat NTT dengan menempatkan siaga UN dan UASBN bulan April 2011 paa setiap pemberitaan.

Gubernur Lebu Raya menjelaskan, di NTT saat ini terdapat 1.312 TK/RA dengan jumlah murid sebanyak 73.235. sedangkan SD/MI/SDLB sebanyak 4.640 dan juah siswa sebanyak 788.644. sedangkan tingkat SMP/MTs/SMPLB jumlah siswanya mencapai 250.036 dan tersebar di 1.140 sekolah. Tingkat SMA/MA dan SMALB, terdapat 274 sekolahdan jumlah siswanya mencapai 150.807 sedangkan SMK sebanyak 43.882 siswa yang tersebar di 117 sekolah.

Dikatakan, jumlah guru di NTT saat ini sebanyak 71.825 yang rata-rata berlatar belakang pendidikan setara SMA. Terbanyak mengabdi di TK/RA sebanyak 2.651 dan SD sebanyak 26.803 orang guru. Kondisi ini menunjukan mutu guru masih jauh dari harapan. Namun, katanya, ketikamutu guru baik namun jika tidak ditunjang dengan motifasi dan dedikasi juga akan menjai persoalan. Menurutnya, factor peting penunjang pendidikan dlah motifasi dan dedikasi guru. Untuk itu perlu dbuat program untuk meningkatkan mutu dan dedikasi para guru.

Terkait kesiapan menghadapi UN 2011, pemerintah serius melakukan persiapan. Pemerintah telah berkomtmen mempersiapkan SDM yang berkualitas dab salah stunya adalahmelalui pendidikan.

Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Jalil pda kesempatan itu menjelaskan, dalam kegiatan ini perlu dijadwalkan kunjungan ke lapangan. Enurutnya, itu perlu dilakukan agar dapat melihat dari dekat apa yang lebih yang ada di Ende yang dapat dibuat di kabupaten masing-masing. Dia mengaku, akan banyak masaah yang ditemukan, namun tidak boleh hanya mengeluh karena kalau hanya bertumpu pada masalah akan membuat tidak percaya diri. Semua pihak harus mampu keluar dari masalah dan tidak hanya menjustifikasi diri yang pada akhirnya terus terperangkap dalam masalah.

NTT, lanjut Fasli Jalal, sudah unggul di bidang pendidikan sejak jaman Belanda di mana banyak guru yang berasal dari NTT. Kondisi seperti itu, kata dia merupakan keunggulan kultur yangjka terus dilakukan upaya dan kerja giat membangunya kembli maka akan dapat pulihkan situasi seperti ini. Prinsipnya, lanjut dia, semua piha harus mengambil peran dalam pendidikan. “siapa lakukan apa, di mana dan anggran berapa yang dibutuhkan,” katanya.

Untuk itu, lanjutnya, focus utama yang perlu dilakukan adalah pada bagian terpenting pada pendidikan yakni pada guru. Di dalam Undang-undang tentang Sistem Pendidikan nasional, kata dia, sangat jelas menggambarkan betapa pentingnya guru. Untuk itu, keberadaan guru perlu dicek lagi apakah menadi guru hanyasebagai batu lonctan dan sementara sambil menanti pekrjaan yang lain atau karena terpaksa sehingga menjadi guru. Hal itu perlumengingat guru memiliki peran penting dan merupakan usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar dapat tercipta. Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi siswa jelas membutuhkan guru yang professional dan berdedikasi.

Dikatakan, jika guru tidak mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif maka hanya akan menghasilkan siswa yang pintar menghafal namun tidak memahami apa yang dihafal. Padahal kondisi inibaru berada pada level satu dan belum mampu pada level empat atau lima yang mampu mengantar siswa masuk ke level praktis an tidak menghafal. Di Asia, katanya, baru Jepang dan Korea yang telah mampu mengantar siswanya masuk ke level praktis. Anak-anak indoneia, belum mampu mencapai ke level praktis.

Tidak ada komentar: