23 Oktober 2010

Ngalupolo Ditetapkan Jadi Kampung Pra-bayar Listrik

· Lounching pada 27 Oktober 2010

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Setelah mampu mengatasi pemadaman bergilir listrik di dalam wilayah kerja PT PLN Cabang Flores Bagian Barat, saat ini PLN Cabang FBB dituntut untuk meningkatkan pelayanan dan membuat masyarakat menikmati listrik. Salah satunya adalah melalui system pra-bayar listrik di mana Ngalupolo di Kecamatan Ndona telah ditetapkan sebagai kampong pra-bayar. Lounching perdananya menurut rencana dilaksanakan pada 27 Oktber 2010 dan dihadiri Divisi Enginering dan Manajer Wilayah NTT.

Hal itu dikatakan Manajer PT PLN Cabang Flores Bagan Barat, Audy R Damal di ruang kerja Asisten Manajer SDM dan Keuangan, Marsinus Jhoni, Rabu (20/10). Audy R Damal mengatakan, saat ini persoalan krisis energy pelahan sudah mampu diatasi sehingga tidak lagi terjadi pemadaman bergilir. Kondisi ini akan terus diupayakan untuk ditingkatkan.

Dalam proses ini, direksi PLN pusat menginginkan agar selaluada peningkatan pelayanan setelah mampumengatasi krisis energy tersebut. Untuk itu, dalam rangka menignkatkan pelayanan listrik kepada masyarakat maka akan dilakukan system pra-bayar.

Untuk itu, Desa Ngalupolo akan menjadi kampong pra-bayar di Ende bahkan untuk seluruh NTT. Lounching perdananya akan dilakukan pada 27 Oktober mendatang dan dihadri oleh Divisi Enginering PT PLN pusat.

System pra-bayar istrik ini, lanjut Audy sangat mudah dalam prosesnya. Bagi pelanggan yang ingin memiliki meteran pra-bayar dapat mengajukan permohonan. Setelah mengajukan permohonan, pelanggan akan mendapatkan kartu kendali listrik pra-bayar. Selanjutnya akan mendapatkan voucher strom atau semacam pulsa listrik untuk dapat menggunakan listrik yang langung dientri di meteran pra-bayar. Selanjutnya, pelanggan dapat melakukan pengisian sendiri untuk menambah nilai.

Voucher strom, katanya nantinya sangat mudah diperoleh. Voucher strom dijual di payment poin online banking (PPOB) maupun di PLN. Pembayaran voucher strom juga dapat dilakukan melalui ATM-Mandiri dengan nilai dari Rp20 ribu, 50 ribu, 500 ribu sampai Rp1 juta tanpa batas waktu atau kadaluarsa sbagaimana pembelian pulsa.

Penggunaan listrik pra-bayar, lanjut Audi memiliki sejumlah keuntungan. Diantaranya, konsumen atau pelanggan langsun mengetahui besarnya pemakaian dan tidak akan terjadi pemutusan oleh petugas PLN. Penggunaan listrik pra-bayar ini juga dalam rangka menghemat listrik mengingat pelanggan akan menggunakan listrik seperlunya karena disesuaikan dengan kemampuan dan jumlah voucher yang dimiliki. Listrik pra-bayar ini juga berpeluang membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Bagi yang ingin menjual voucher strom dapat menjualnya kepada para pelanggan.

Dikatakan, ujicoba penggunaan system listrik pra-bayar ini sudah sejak dua bulan lalu. Dia mengakui, sebelum dipasarkan kepada masyarakat pelanggan, terlebih dahulu diujicoba dilingkungan karyawan PLN. “Setelah kita yakini berjalan dengan baik baru kita jual kepada masyarakat,” kata Audy.

Asisen Manajer SDM dan Administrasi, Marsinus Jhoni mengatakan, bagi pelanggan yang berkeinginan menggunakan system pra-bayar dapat mengajukan permohonan. Dalam proses ini, tidak dikenai biaya. Kepada pelanggan hanya digantikan meteran dan membayar sebesar Rp26 ribu di mana dari biaya itu untuk voucher strom senilai Rp20 ribu dan meterai seharga Rp6000. Prosesnya juga cepat karena hanya penggantian meteran.

Dalam system pra-bayar ini, lanjut Jhoni, pelanggan tidak lagi dikenakan biaya beban namun hanya membayar voucher sesuai jumlah pemakaian. Karena itu menurutnya, penggunaan system pra-bayarakan sangatembantu masyaakat pelanggan. Selain itu, dengan menggunakan system pra-bayar, pelanggan dpat mengisi voucher strom sesuai kemampuan dan kebutuhan listik masing-masing.

Tidak ada komentar: