17 Oktober 2010

Keluaga Korban Penikaman Bantah Ismail Datangi Pelaku Bersama Teman

· * Sudah Terjadi Keributan Sebelum Korban Tiba

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Keluarga Ismail Lombo, korban penikaman yang dilakukan Faisal alias Candra membantah jika saat kejadian penikaman itu, korban mendatangi kediaman pelaku bersama teman-temannya. Menurut keluarga korban, saat kejadian korban sebenarnya baru kembali dari pasar ikan di Pasar Mbongawani. Saat melewati tempat kejadian, telah terjadi keributan dan dia mencoba membantu teman-temannya sehingga akhirnya korban dtikam.

Hal itu diungkapkan Muhamad Daeng Kasim mewakili kelurga korban, Rabu (13/10). Menurut Daeng, atas pemberitaan yang menyebutkan bahwa korban mendatangi tempat pelaku bersama teman-temannya dan terjadi keributan yang berbuntut penikaman tidak benar dan sempat menimbulkan kemarahan pihak keluarga korban. Menurut keluarga, apa yang disampaikan oleh Wakapolres melalui Kasat Reskrim Alex Aplunggi itu tidak sesuai dengan apa yang diketahui masyarakat.

Sebenarnya, kata Muhamad Daeng, saat kejadian korban baru kembali dari pasar ikan karena ada ikannya yang disipan di sana. Saat melewati kediaman pelakudi Aembonga di Jalan Slamet Riyadi, korban mendengar ada keributan. Keributan terjadi antara pelaku dengan warga karena dia tertangkap sedang berada di dalam kamar dengan seorang wanita yang sudah bersuami. Sempat terjadi perang mulut saat korban tiba di situ. Korban lalu berupaya membantu teman-temannya sehingga terjdi perkelahian dan korban ditikan Faisal. “Padahal selama ini Ismail tidak pernah ada masalah dengan pelaku,” kata Muhamad Daeng.

Setelah ditikam, korban sempat mengejar pelaku yang bersembunyi di salah satu rumah di depan Hotel Haji Mansyur. Korban yang sempoyongan lalu dibopong kakaknya Irwan hendak dibawa ke rumah sakit. Namun saat baru tiba di dekat gudang Bina Kaya, korban sudah meninggal dunia. Setelah meninggal baru dibawa ke rumah sakit untuk divisum.

Terhadap kejadian yang menimpa Ismail ini, kata Muhamad Daeng, keluarga mengharapkan penyidik untuk memproses hingga tuntas dan menghukum pelaku seberat-beratnya.

Ketua Ikatan Keluarga Minang Sakato (IKMS) Kabupaten Ende, Haji A Djamal Humris mengatakan, mewakili seluruh keluarga besar Minang Sakato atau warga Padang yang ada di Ende menyatakan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Ismail. IKMS juga mengutuk keras perbuatan Faisal yang ditengarai merupakan orang dari Padang. Namun, kata Humris, selama ini pelaku tidak pernah tercatat sebagai anggota IKMS dan tidak pernah terlibat dalam setiap kegiatan IKMS. Karena itu, apa yang dia lakukan merupakan tindakan pribadinya dan dia arus mempertanggungjawabkan sendiri perbuatannya.

Apa yang dia lakukan, kata humris, telah menimbulkan keresahan dikalangan warga Padang yang ada di Ende. Hal itu karena merebak isu akan terjadi pembaaran terhadap tempat-tempat milik oang Padang di Ende. Pdahal isu seperti itu sama sekali tidak benar karena pihak kelarga sama sekali tidak menginginkan hal seperti itu terjadi.

Karena itukepada seluruh agota IKMS diharapkan untuk tidak cepat percaya dan terpengaruh atas isu-isu yang disebarkan orang-orang tidak bertanggungjawab itu. Dia mengimbau agar mereka kembali beraktifitas seperti biasa.

Kasus yang terjadi merupakan perbuatan criminal karena itu polisi diminta untuk memproses tuntas kasus ini. Selanujutnya menghukum seberat-beratnya terhadap pelaku yang karena tindakan tidk bertanggungjawabnya itu telah menyebabkan meninggalnya Ismail dan menimbulkan keresahan dikalangan warga Padang yang ada di Ende.

Tidak ada komentar: