20 April 2010

Pelaksanaan UN SMP Hari Pertama Tanpa Kendala

* Komisi C DPRD Ende Pantau UN di Sejumlah Sekolah

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Ende berjalan lancar. Kendati ada sejumlah persoalan yang muncul seperti anak terlambat datang dan soal yang tidak lengkap namun hal itu masih dapat diatasi pihak sekolah dan pengawas UN di sekolah masing-masing.


Di SMPK Maria Goreti misalnya, ada seorang siswi yang terlambat masuk sekitar setengah jam. Namun setelah dijelaskan oleh kepala sekolah hal mendasar yang mengakibatkan keterlambatan tersebut terjadi, siswi bersangkutan akhirnya diperbolehkan pengawas ruangan untuk mengikuti UN. Hanya saja sebagai bentuk sanksi terhadap siswi tersebut, kepadanya tidak diberikan tambahan waktu.


Masih dari SMPK Maria Goreti, ada seorang siswa yang lembaran soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesianya hanya sampai pada nomor 30 sedangkan lembaran soal yang lainnya tidak ada. Kondisi ini langsung diatasi oleh pengawas ruangan dengan meminta lembaran soal dari ruangan lain yang mengalami kelebihan lembaran soal.


Kepala SMPK Maria Goreti, Djeharu Remigius di hadapan Ketua Komisi C DPRD Ende, Heribertus Gani yang memantau pelaksanaan UN di sekolah tersebut menjelaskan, peserta UN di SMPK Maria Goreti sebanyak 201. semuanya hadir mengikuti UN hanya satu siswi yang masuk terlmabat sekira setengah jam. Namun kepada siswi bersangkutan tetap diperkenankan mengikuti UN hanya tidak diberikan tambahan waktu.


Di SMPN 2 Ende, Kepala SMPN 2 Ende, Ngasu Yohana di hadapan Ketua Komisi C mengatakan, jumlah peserta UN di SMPN 2 sebanyak 154 dan semuanya hadir mengikuti UN termasuk sejumlah siswa yang tersangkut masalah penyebaran video ciuman yang sempat muncul beberapa waktu lalu.


Dikatakan, jika tahun lalu persentase kelulusan yang diraih sekolah bertaraf nasional ini 94,96 persen maka dia berharap persentase kelulusan tahun ini bisa naik setidaknya 95 persen. Menurutnya, dari hasil try out yang dilakukan sebanyak tiga kali, hasilnya cukup baik. Pada try out pertama, hasilnya bagus namun turun pada try out kedua. Setelah diberikan bimbingan belajar dan motifasi kepada para siswa, pada pelaksanaan try out ketiga, hasilnya kembali membaik.


Vivi Kurniawati Uskar, salah seorang siswi peserta UN di SPMN 2 Ende mengatakan, soal-soal UN pelajaran Bahasa Indonesia yang dikerjakan tidak terlalu sulit. Soal yang ada hampir sama dengan soal yang dikerjakan pada saat try out. Dia mengaku mampu mengerjakan soal-soal yang ada dan yakin mampu meraih nilai tujuh.

Saat meninjau pelaksanaan UN di SMP Swasta Muhamadiah, para siswa sudah selesai mengikuti UN. Para siswa sebelum diperbolehkan pulang masih dikumpulkan para guru untuk diberikan arahan terkait pelaksanaan UN. Di sekretariat UN tampak sejumlah siswa yang dipanggil ke ruangan tersebut untuk memperbaiki identitas mereka yang telah diisi di dalam lembaran jawaban komputer.


Kepala SMP Swasta Muhamadiah Ende, Sahrir Sabra mengatakan, siswa yang telah terdaftar mengikuti UN di sekolahnya sebanyak 97 namun yang mengikuti UN hanya 92. dari jumlah 92 peserta UN ini, satu orang tidak dapat mengikuti UN karena sakit. Sedangkan lima siswa lainnya yang sudah terdaftar namun tidak mengikuti UN ini sudah tidak masuk lagi. Padahal, kata dia, pendekatan telah dilakukan dengan orang tua siswa dan siswa sendiri namun mereka tetap tidak kembali ke sekolah untuk mengikuti UN. “Kita menyesal mereka tidak bisa ikut UN. Padahal ada diantara mereka yang sudah bayar lunas uang sekolah,” kata Sahrir Sabra.


Persentase kelulusan tahun lalu, kata Sabra 96 persen dan dia berharap tahun ini persentase kelulusan dapat lebih baik. Kendati diakui dengan tidak ikutnya lima orang peserta UN ini jelas akan sangat berpengaruh terhadap persentase kelulusan nanti.


Ketua Komisi C DPRD Ende, Heribertus Gani mengatakan, secara keseluruhan pelaksanaan UN di Ende tidak ada masalah, semuanya berjalan lancar. Ada kendala-kendala kecil namun mampu diselesaikan di tingkat sekolah. Pengawas dari setiap sekolah, pemantau satuan pendidikan dari Universitas Nusa Cendana dan pemantau independen dari Universitas Flores diharapkan mampu menjalankan perannya masing-masing dengan baik. Dioa berharap, kondisi ini bisa tetap dipertahankan sampai hari terkahir pelaksanaan UN.


Dia juga berharap para pihak harus memiliki rasa tanggung jawab yang sama untuk mewujudkan penmyelenggaraan UN benar-benar objektif dan jauh dari persoalan-persoalan yang dapat memberi dampak pada merosotnya kualitas pendidikan di Kabupaten Ende. Keberhasilan pembangunan di sektor pendidikan, lanjut Gani, tidak diukur dari kualitatif dan persentase tingkat kelulusan namun jauh lebih penting adalah secara kualitatif rendah tetapi kualitas bagus dan hasil ini diperoleh dari evaluasi yang objektif . “Ini menjadi tanggung jawab semua pihak terutama para poengawas dan pemantau dari elemen yang ada untuk mensukseskan UN.

Kepada para siswa diharapakn untuk benar-benar siap dan percaya diri agar bisa sukses dalam mengikuti UN tahun ajaran 2009/2010 ini.




Tidak ada komentar: