22 April 2010

Wakil Ketua DPRD Ende Nyaris Adu Jotos dengan Anggota Dewan

* Tidak Terima dengan Pernyataan Terkait Pengadaan Laptop

Oleh Hieronimuis Bokilia


Ende, Flores Pos

Wakil Ketua DPRD Ende, M Liga Anwar nyaris adu jotos dengan anggota DPRD Ende, Abdul Kadir Hasan MB. Kejadian itu dipicu pernyataan Abdul Kadir yang meminta dipertimbangkan kembali pengadan laptop untuk pimpinan khususnya bagi dua wakil ketua Dewan. Hal itu menurut Abdul Kadir karena laptop yang diadakan nantinya tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya tapi hanya digunakan untuk nonton filem porno. Pernyataan Abdul Kadir ini menyulut emosi Anwar Liga dan meminta klarifikasi. Klarifikasi dari Abdul kadir akhirnya memicu adu mulut antar keduanya yuang berujung apda nyaris adu jotos.


Abdul kadir yang memberikan klarifikasi terkait pernyataannya langsung dijawab oleh Liga Anwar. Keduanya lalu beradu argumen dan sudah mengarah pada debat kusir. Gebrak meja tak terhindarkan lagi oleh keduanya bahkan keduanya sudah berdiri dari tempat. Liga Anwar yang merasa pernyataan Abdul Kadir sudah menyerang langsung ke pribadinya hendak memukul Abdul Kadir menggunakan kursi. Namun kejadian tersebut akhirnya berhasil dilerai baik oleh Satpam DPRD Ende maupun anggota Dewan lainnya yang ahdir dalam rapat tersebut.

Ketua DPRD Ende, Marselinus YW Petu langsung menenangkan situasi. Kepada kedua belah pihak diminta untuk tenang dan duduk kembali di tempat masing-masing. Petu lalu meminta keduanya untuk saling memaafkan. Liga Anwar langsung berdiri dan menghampiri Abdul Kadir. Keduanya lalu saling berangkulan dan saling memberikan maaf satu sama lain.


Liga Anwar kepada Flores Pos mengatakan, pernyataan Abdul Kadir terkait pengadaan laptop untuk pimpinan Dewan sudah sangat keterlaluan. Pernyataan yang dilontarkan sudah menyerang langsung kepadanya. “Privasi saya sudah diganggu. Itu yang membuat saya tidak terima. Kalau memang tidak setuju pengadaan laptop katakan tidak setuju. Jangan malah dibumbui dengan pernyataan yang bukan-bukan,” kata Liga Anwar.


Menurutnya, jika pengadaan laptop menurut Abdul Kadir tidak perlu karena kurang dibutuhkan itu haknya dia. Hanya saja sebagai salah satu unsur pimpinan yang membidangi Komisi C, lanjut Anwar, dia merasa sangat membutuhkan fasilitas pendukung dalam memudahkan kerja. Karena itu, kata dia, jika lembaga tidak mengadakan laptop dia akan mengadakannya sendiri menggunakan uang pribadi. “Toh secara pribadi saya bisa beli sendiri. Kalau tidak setuju jangan dibumbui dengan embel-embel lain. Itu sudah menyinggung privasi saya. Pernyataan dia juga sudah menyinggung secara kelembagaan karena terkait unsur pimpinan. Tapi saya tekankan bahwa saya bisa beli laptop sendiri karena memang saya anggap perlu bahkan saya bisa beli untuk unsur pimpinan kalau perlu,” kata Liga Anwar.


Diakuinya, apa yang dilakukan oleh Abdul Kadir itu sudah keterlaluan. Dia mensinyalir, kejadian pada Sabtu itu hanya akumulasi dari sejumlah persoalan sebelumnya. Dia mencontohkan masalah rekomendasi partai untuk dirinya menjadi wakil ketua dari PKB dan SK karteker ketua DPC PKB Kabupaten Ende. “Ini hanya akumulasi dari rentetan persoalan yang terjadi sebelumnya,” kata Liga Anwar. Bahkan, kata dia, kejadian seperti itu sebenarnya bukan baru pertama kali terjadi. Sebelumnya, Abdul Kadir jga pernah merobek SPPD hanya karena tidak dibuatkan perjalanan dinas berturut-turut sesuai yang dia inginkan. Namun dia berharap persoalan ini dijadikan bahan instrospeksi diri dan tidak menjadi permusuhan yang berkepanjangan.


Terhadap persoalan ini, lanjutnya, akan disikapi secara kepartaian. Dalam waktu dekat partai akan menggelar rapat untuk membicarakan persoalan ini. Dari hasil rapat itu, katanya baru diambil sikap memberikan rekomendasi atau surat teguran kepada yang bersangkutan. Kejadian ini, kata dia juga akan dilaporkan kepada DPW dan DPP.


Dia berharap, kejadian seperti itu tidak lagi terjadi di kemudian hari baik terhadap dirinya, anggota Dewan yang lain maupun terhadap mitra kerja Dewan yang lain seperti pemerintah. “Saya berani katakan begitu karena memang selama ini pernyataan dia sudah tidak etis. Dalam rapat-rapat sebelumnya dia bahkan katakan Komisi A tidak penting dan rekomendasi mereka murahan. Bahkan dengan pemerintahpun demikian. Dia menilai pemerintah Ende bobrok. Pernyataan seperti itu kita harap ke depan tidak lagi terulang,” kata Liga Anwar.




Tidak ada komentar: