20 April 2010

Tahun 2009, 120 Desa Dapat Proyek Telepon Umum Masuk Desa

* Baru 29 Desa yang Sudah On Line dan Dioperasikan

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Sebanyak 120 desa pada tahun 2009 yang lalu mendapatkan bantuan dari Departemen Komunikasi dan Informatika berupa poroyek telepon umum masuk desa. Dari 120 desa penerima bantuan ini, hanya 115 desa saja yang terealisasi. Tiga desa menolak karena di daerah mereka ada sinyal hand phone. Sedangkan dua desa lainnya nama pemilik lokasi tidak masuk dalam daftar yang diturunkan Depkominfo. Pelaksanaan pemasangan telepon di 115 desa tersebut sejauh ini belum sepenuhnya rampung dan baru 29 desa yang sudah on line dan diopersaionalkan.


Hal itu dikatakan Kooedinator Proyek Telepon Masuk Desa (USO) Kabupaten Ende, Kristogorus Tau Tonda kepada Flores Pos di kediamannya di Jalan A. Yani, Rabu (24/3). Kristo mengatakan, proyek tahun anggaran 2009 ini merupakan proyek dari Dekominfo yang dipercayakan kepada Telkomsel. Selanjutnya Telkomsel memberikan kepercayaan pelaksanaan kepada PT Visitel Inti Nusa Media Jakarta dan pelaksanaan di lapangan dipercayakan kepadanya selaku koordinator.


Kristo mengatakan, proyek telepon masuk desa ini sudah mulai dikerjakannya sejak bulan April 2009 lalu yang diawali dengan tahapan survei. Selanjutnya, pekerjaan fisik pemasangan perangkat telepon dan kelengkapannya dimulai pada bulan Juni 2009. semula pada tahapan survei pihaknya mensurvei 120 desa tetapi dalam pelaksanaan hanya 115 desa yang direalisasikan. Namun, dari kegiatan pelekasanaan pekerjaan fisik di 115 desa tersebut baru 29 desa yang teleponnya sudah on line dan sudah bisa dimanfaatkan. Sedangkan 84 desa lainnya masih on air artinya baru pada tahapan pemasangan sejumlah perangkat.


Dikatakan, sejauh ini pekerjaan masih terkendala karena sejumlah perangkat yang harus didatangkan dari Jakarta belum tiba di Ende. Kondisi ini mengakibatkan mereka belum bisa turun kembali ke desa-desa penerima bantuan untuk melanjutkan pekerjaan. Namun demikian, kata Kristo, pihaknya tetap akan bertanggung jawab melakukan pekerjaan pemasangan telepon hingga tuntas di 115 desa.


Ditanya jangka waktu pelaksanaan proyek dan total anggaran yang dialokasikan, Kristo mengaku tidak mengetahuinya. Dia hanya menerima pekerjaan pemasangan untuk setiap desa dengan total dana per desa Rp200 ribu. Namun total anggaran proyek dimaksud tidak diketahuinya. Dia juga semula tidak mau menjelaskan soal jangka waktu pelaksanaan. “Pokoknya saya kerja sampai selesai,” katanya. Namun kemudian dia menjelaskan bahwa jangka waktu pelaksanaan proyek ini selama lima tahun mulai dari tahapan survei, pemasangan perangkat sampai tahapan pengawasan pengoperasioan.


Dengan demikian, kata dia, proyek yang dia kerjakan itu masih dilaksanakan dan belum selesai masa waktu pelaksanaannya. “Jadi nanti selesai pemasangan dan sudah on line kami tetap awasi pelaksanaannya sampai genap lima tahun,” kata Kristo.




Tidak ada komentar: