18 Maret 2009

Antisipasi Banjir, Masyarakat Minta Normalisasi Kali Lowoola

Sepanjang 500 Meter
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Masyarakat Desa Ranakolo Kecamatan Maurole meminta pemerintah melakukan kegiatan normalisasi sepanjang kali Lowoola yang ada di Desa Ranakolo. Langkah itu perlu segera dilakukan guna mengantisipasi terjadinya banjir besar yang bisa menghanyutkan tanaman warga mengingat banjir yang terjadi beberapa hari terakhir sangat mengancam keselamatan warga.
Hal itu dikatakan Kepala Desa Ranakolo Petrus Petu saat menerima kunjungan tim Komisi B DPRD Ende dan anggota DPRD Ende dari Dapil Ende IV yang melakukan peninjauan ke lokasi banjir pda Jumad (20/2). Petu juga menyatakan penyesalannya terhadap pemerintah karena selama ini tidak pernah merealisasikan permintaan warga untuk melakukan normalisasi kali Lowoola dan pemasangan bronjong.
Padahal, kata Petu, usulan normalisasi kali itu sudah diajukan selama tiga tahun berturut-turut. Namun hingga banjir melanda desa Rabakolo usuylan tersebut belum juga direalisasikan. Jika dalam waktu dekat tidak juga diperhatikan, kata dia, dikhawatirkan jika hujan besar banjir akan meluap sampai ke rumah-rumah penduduk dan merendam rumah warga. Selain itu, banjir besar akan pula menghanyutkan tanaman kakao warga yang ada sepanjang alur kali.
Ketua Komisi B DPRD Ende, Yustinus Sani mengatakan, dalam kunjungan ke Desa Ranakolo mereka melihat langsung banjir yang merendam rumah penduduk. Diakui, kendati banjir yang terjadi belum terlalu besar namun apa yang terjadi sudah sangat eresahkan warga. Apalagi, jika hujab besar dan terjadi banjir bandang permukiman warga jelas rusak terendam banjir.
Dikatakan, warga pada saat itu melalui kepala desanya Petrus Petu menyesalkan sikap pemerintah yang dinilai tidak menanggapi usulan warga yang sudah diajukan tiga tahun berturut-turut. Mereka meminta kepada pemerintah agar dalam jangka pendek ini secepatnya dilakukan normalisasi sepanjang 500 meter di kali. Selain itu warga juga meminta dilakukan bronjongnisasi sepanjang alur kali. Langkah itu perlu dilakukan agar jika terjadi banjir air tidak lagi masuk dan menggenangi rumah warga. Selain itu, dengan pemasangan bronjong, pada musim hujan jika terjadi banjir tidak meruksa tanaman kakao yang ada sepanjang alur kali.
Sani mengatakan, terkait permintaan warga itu, perlu secepatnya ditanggapi pemerintah agar tidak terjadi jartuhnya korban dikemudian hari. Dari lembaga Dewan, kata dia sangat respek terhadap kejadian yang menimpa warga. Untuk itu, jika dalam sidang perubahan mendatang dimungkinkan pihaknya merasa perlu jika pemerintah perlu mengusulkan sejumlah dana untuk dialoksikan ke Desa Ranakolo dalam upaya normalisasi sepanjang alur kali. Langkah normalisasi perlu dilakukan sebagai langkah awal. Setelah itu, jika pemerintah masih memiliki anggaran maka pada sidang penetapan anggaran tahun anggaran 2010 nanti pemerintah bisa mengusulkan pula sejumlah dana untuk pemasangan bronjong sepanjang alur kali Lowoola.

Tidak ada komentar: