20 Maret 2009

Dinas Kesehatan Gelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah

Kader Posyandu Harus Jadi Promotor Kesehatan
Oleh Hierinimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Puskesmas sebagai unit pelayanan keeshatan di tingkat kecamatan mempunyai tugas dan kewajiban untuk menjami terlaksananya standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Pencapaian indicator standar pelayanan minimal bidang kesehatan hanya dapat terwujud apabila pskesmas dapat menjalankan dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Hal itu dikatakan Asisten II Setda Ende, Dinatus Randa Ma dalam sambutannya saat membuka kegiatan rapat kerja kesehatan daerah Kabupaten Ende bertempat di aula PSE, Jalan Anggrek, rabu (11/3). Dikatakan, saat ini masih terdengar bahwa puskesmas belum secara optimal dan maksimal memberikan pelayanan kesehatan. Orang yang berduit lebih senang berobat ke rumah sakit atau dokter ahli. Sementara yang berkekurangan lebih senang mencaro pengobatan alternative.

Peningkatan Kualitas
Semuanya itu, kata Randa Ma membuktikan perlunya peningkatan kualitas pelayanan di tingkat puskesmas. Reformasi puskesmas menjadi salah satu pilihan kegiatan yang perlu mendapat dukungan. Kegiatan reformasi puskesmas yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kualitas suberdaya manusia melalui pengembangan budaya, nilai kerja dan perilaku positif, perbaikan system numerasi. Selain itu perlu penyederhanaan system kerja, prosedur dan mekanisme kerja dengan optimalkan pemakaian teknologi informasi dan komunikasi dan mengembangkan mekanisme control yang efektif. Dengan demikian, diharapkan puskesmas dapat memberikan pelayanan yang prima yang melahirkan rasa puas bagi masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Agustinus G Ngasu dalam materinya terkait kebijakan program prioritas pembangunan kesehatan mengatakan, tujuan pembangunan kesehatan adalah untukmeningkatkan kesadaran, kemauan da kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dikatakan, permasalahan kesehatan yang dominant saat ini adalah disparitas status kesehatan antar daerah asih tinggi, rendahnya kualitas kesehatan penduduk miskin antara lain oleh karena beban ganda penyakit. Permasalahan lain yakni kualitas, kuantitas dan pemerataan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih rendah terutama masyarakat miskin. Perilaku masyarakat kurang mendukung, rendahnya kondisi kesehatan lingkungan, pendanaan kesehatan dan desentralisasi pusat dan daerah tidak sinkron.

Pelayanan Masyarakayt Miskin
Prioritas dalam pelayanan kesehatan, kata Gusti adalah pelayanan masyarakat miskin, kesehatan ibu dan anak dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana. Strategi yang coba diterapkan adalah menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Selain itu meningkatkan system surveilans, monitoring dan informasi kesehatan serta meningkatkan pembiayaan kesehatan.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ende, Ibu Sisilia Sule Domi dalam pemaparan materinya menegaskan, kader posyandu merupakan promoter kesehatan dan selama ini mereka telah memberikan perhatian yang cukup dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Namun setelah menjalankan tugas mereka sebagai promotor kesehatan dan bekerja maksimal untuk masyarakat akan tetapi tidak dihargai oleh masyarakat sendiri. “Jangankan memberi honor. Hargai mereka sebagai kader saja pun tidak. Ini menjadi perhatian kita bersama untuk menghargai kader apa adanya.”
Dikatakan, kendati masa tugasnya hampir selesai, namun dia tetap berharap agar kerja sama PKK dan Dinas Kesehatan ke depan tetap dijalin dengan kader sebagai ujung tombak membantu masyarakat dengan memberikan pembinaan, motifasi dan penyuluhan dalam upayanya mensejahterakan masyarakat.

Masih Dibantu Dukun
Di masyarakat selama ini, kata Sule Domi, kenyataan bahwa dalam upaya persalinan masih ada yang dibantu oleh dukun. Kondisi itu, katanya tidak saja terjadi di desa-desa tetapi juga masih terjadi di kota. “Itu mungkin terjadi karena kurangnya motifasi oleh para kader.” Namun dia berharap, jiak hanya kader yang turun terkadang sulit didengar oleh masyarakat sehingga ketika kader dan petugas medis turun maka tentu akan lebih didengar oleh masyarakat. Dikatakan, kondisi selama ini konsentrasi masih terlalu focus pada pelayanan kesehatan, persalinan dan pengobatan. Motifasi kepada masyarakat masih sangat kurang sehingga warga masih lari ke dukun. “Saya temukan sendiri ada pasien yang mengaku tidak ada penyakit dan tentunya lari ke dukun. Kalau sudah ke dukun tentu banyak versinya.”
Sule Domi juga mengakui, di Kabupaten Ende masih banyak posyandu yang belum memiliki gedung sendiri. Kegiatan pelayanan posyandu masih dipusatkan di kantor desa, rumah kepala desa, kepala dusun bahkan ada yang masih di bawah pohon. Dikatakan, dalam setiap kunjungan kerja, banyak warga yang meminta pemerintah menyiapkan lahan untuk bangun posyandu. Namun, katanya, sebenarnya posyandu itu sama dengan kader yang prinsipnya dari, oleh dan untuk rakyat sehinga seharusnya disiapkan sendiri oleh rakyat.

Analisa dan Evaluasi
Ketua panitia rapat koordinasi kesehatan daerah, Marietha Marminah dalam laporannya mengatakan, pelaksanaan rapat koordinasi kesehatan daerah itu bertujuan untuk menganalisa dan mengevaluasi masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja masing-masing. Juga untk merumuskan tujuan dan menetapkan alternative pemecahan masalah. Kompetensi yang diharapkan, kata Marminah adalah diperolehnya gambaran hasil cakupan program/kegiatan tahun 2008 dan terinventarisasi permasalahan dan penyebab masalah program kesehatan periode Januari-Desember 2008 serta pemecahan masalahnya.
Kegiatan rapat koordinasi kesehatand aerah, kata dia dihadiri oleh para kepala puskesmas, kepala bidang dan kepala sub bidang serta UPTD Dinkes Ende serta peserta lintas sector.

Tidak ada komentar: