18 Maret 2009

Kontrtaktor Pelaksana Sudah Buat Pernyataan

Kerja Ulang Jembatan Lowo Buu
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Kontraktor pelaksana dari PT Novita Karya Taga, Jhon Ratu Taga telah membuat pernyataan kesediaan melanjutkan pekerjaan jembatan Lowo Buu di Desa Woloaro Kecamatan Lio Timur yang ambruk beberapa waktu lalu. Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum telah membantu membersihkan alur kali Lowo Buu agar saat hujan dan terjadi banjir tidak merusak tanaman warga yang ada di sekitar alur kali Lowo Buu.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Bina Marga pada Dians Pekerjan Umum Kabupaten Ende, Lewang Fransiskus kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Jumad (20/2). Fransiskus mengatakan, kelanjutan pekerjaan masih tetap menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana dari PT Novita Karya Taga. Pihak perusahaan juga sudah membuat surat pernyataan kesediaan melanjutkan kembali pekerjaan. Kontraktor pelaksana, Jhon Ratu Taga, kata Fransiskus menyatakan bahwa dalam minggu ini mereka sudah bisa memulai pekerjaan. “Tapi kalau saya lihat di lapangan agak sulit apalagi sekarang masih hujan.”
Dikatakan, langkah awal pelaksanaan pekerjaan, adalah dengan melakukan pembersihan runtuhan agar bisa didirikan peranca. Untuk pembersihan, kata Fransiskus, pihaknya telah menurunkan alat berat guna melakukan pembersihan. “Kita sudah bantu kontraktor dengan kirim alat untuk bersihkan.” Kemungkina, katanya dalam minggu ini kontraktor pelaksana terlebih dahulu mendroping material ke lokasi pengerjaan. Dengan bantuan peralatan melakukan pembersihan, saat ini kondisi alur kali Lowo Buu sudah bersih kendati masih ada sisa-sisa material yang ada di alur kali. Namun, kondisinya saat ini setidaknya air sudah bisa melewati alur kali.

Buat Surat Peringatan
Menurut Fransiskus, jika nantinya kontraktor pelaksana belum juga melaklukan pekerjaan seperti yang diharapkan maka pihaknya akan kembali membuat peringatan. Peringatan serupa pernah dibuat dan akan dibuat lagi jika kontraktor pelaksana mangkir dari pekerjaan. Selain membuat peringatan, kata dia, dinas juga bisa mengeluarkan teguran kepada kontraktor pelaksana.
Fransiskus mengatakan, sebenarnya jika pekerjaan kemarin tidak mengalami kerusakan maka sudah bisa diselesaikan dalam waktu dekat ini. Namun dengan kondisi kemarin, kemungkinan baru bisa dirampungkan empat bulan kemudian. Pekerjaan yang harus dikerjakan kini, kata dia juga sudah tidak begitu berat lagi. Setelah pembersihan dan dilakukan pemasangan peranca maka tinggal dilakukan pengecoran. Dikatakan, pengecoran belum bisa dilakukan dalam bulan Februari ini mengingat masih hujan. Pengecoran kemungkinan baru bisa dilakukan pada awal bulan Maret. Dinas, kata dia juga sudah memberikan petunjuk cara pemasangan peranca agar tidak menghalangani alur air.

Tingkatkan Pengawasan
Wakil Ketua Komisi B DPRD Ende, H.A. Djamal Humris setelah turun ke lokasi rusaknya jembatan meminta kepada Dinas PU untuk meningkatkan pengawasan terhadap pelaksana pengerjaan jembatan sehingga kejadian seperti yang terjadi pada Jumad (6/2) lalu itu tidak lagi terjadi dalam pekerjaan selanjutnya. Sedangkan terhadap kontraktor pelaksana dari PT Novita Karya Taga, kata Humris, Komisi B secara tegas meminta dinas agar memberikan teguran keras terhadapnya. Selain itu, jika kontraktor pelaksana tidak segera mengatasi dan menjawab permintaan warga agar mereka memindahkan dan membersihkan bongkahan beton dari alur kali maka Komisi B mendesak dinas untuk memasukannya dalam daftar hitam dan perlu dipertimbangkan lagi dalam keikutsertaannya dalam kegiatan tender proyek ke depan. “Bila perlu kontraktor bermasalah seperti ini tidak boleh diberi pekerjaan serupa.”
Komisi B DPRD Ende, kata Humris juga mendukung sikap masyarakat Desa Wolowaro yang mendesak kontraktor pelaksana untuk secepatnya memperbaiki kerusakan yang ada. Komisi malah meminta agar pekerjaan perbaikan itu dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Bahkan, katanya, komisi menghendaki agar dalam pelaksanaan pekerjaan lanjutan ini dinas tidak lagi memberikan tambahan dana kepada kontraktor pelaksana. Rubuhnya jembatan diakibatkan kelalaian kontraktor pelaksana sendiri bukan karena bencana atau hal darurat lainnya.
Diberitakan sebelumnya, jembata Lowo Buu di Desa Woloaro Kecamatan Lio Timur yang dikerjakan oleh PT Novita Karya Taga dengan pagu dana Rp1,4 miliar tahun anggaran 2008 pada Jumad (6/2) sekiar pukul 14.00 siang ambruk. Ambruknya jembatan yang sedang dalam proses pengerjaan itu disinyalir terjadi karena dibongkarnya peranca yang dipasang untuk menyaggah jembatan yang sedang dikerjakan. Terhadap kerusakan ini, rekanan pelaksana telah diperintahkan dians teknis terkait untuk membongkar dan kembali memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Warga Desa Woloaro, Rikard P. Roncaly kepada Flores Pos di Ende, Senin (9/2) mengatakan, kerusakan yang terjadi pada hari Jumad itu harus secepatnya diperbaiki. Kerusakan yang terjadi, kata dia diduga karena rekanan yang mengerjakan kurang hati-hati. Pembongkaran tiang peranca terlalu cepat dilakukan padahal beton semen yang dicor masih belum kering benar.

Tidak ada komentar: