20 Maret 2009

Lebu Raya Ajak Tokoh Agama Sukseskan Pembangunan dan Pemilu 2009

Dialog Kerukunan Lintas Agama Sedaratan Flores-Lembata
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengajak segenap tokoh agama yang ada di daratan Flores dan Lembata untuk ikut mensukseskan pelaksanaan pembangunan dan pemilihan umum legislative 9 April 2009 mendatang. Segenap tokoh agama diajak untuk memberikan pencerahan dan pencerdasan kepada umat masing-masing agar semua pihak bisa dengan pikiran jernih dan sikap arif dalam melihat setiap permasalahan.
Hal itu dikatakan Gubernur Frans Lebu Raya dalam sambutannya saat membuka kegiatan dialog kerukunan lintas agama sedaratan Flores dan Lembata di aula lantai dua kantor bupati Ende, Selasa (17/3). Lebu Raya mengatakan, sejarah perjalanan bangsa telah mencatat bahwa berbagai kerusuhan, kekerasan serta aksi terror dalam segala masam bentuknya terutama yang berbau agama selalu mewarnai hidup dan kehidupan umay. Bahkan, dalam skla yang lebih kecil hingga saat ini belum juga berakhir.
Di NTT, kata Lebu Raya terkadang masih ada SMS yang menyatakan tolong doakan satu pendeta yang baru dibunuh, atau SMS sejumlah pastor baru dibunuh. “SMS semacam ini juga terror yang bisa timbulkan reaksi berlebihan. Hal-hal ini masih terjadi baik berskala besar maupun berskala kecil.” Selain itu, masalah ketidakadilan social dalam pembangunan khususnya yang berkaitan dengan distribusi pelayanan yang tidak proporsional dengan isu mayoritas dan minoritas. Masalah pluralisme dan aliran-aliran sectarian di luar ajaran dan tradisi agama formal terus bermunculan bahkan sangat meresahkan kehidupan umat beragama.

Respon Berbeda-Beda
Semua perkembangan yang terjadi pada saat ini direspon oleh masing-masing kelompok berbeda-beda. Ada yang merespon dengan akal sehat sedangkan masyarakat pada tataran akar rumput tidak memiliki pemahaman yang komprehensif terhadap masalah melahirkan konflik pada tataran mereka dan meluas. Atas dasar itu, pemerintah sangat respek dan ikut memberikan dukungan kegiatan dialog karena melalui forum ini semua pihak bisa duduk bersama untuk mendiskusikan persoalan yang terjadi danm mencarikan solusi tepat menyikapinya.
Dikatakan, disadari bahwa hampir setiap tahun masyarakat NTT selalu dilanda berbagai permasalahan social kemanusiaan. Menyikapi semua permasalahan ini tidak mungkin pemerintah berjalan sendiri tanpa peran serta masyarakat. Lebu Raya mengajak tookoh-tokoh agama agar terus memberikan perhatian dan dukungan serta terus mendoakan provinsi ini agar semua permasalahan dapat teratasi.
Pada kesempatan yang sama, Lebu Raya juga mengajak segenap tokoh agama untuk mensukseskan pelaksanaan pemilu. Tokoh agama diajak untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat agar memilih dengan cerdas.

Masyarakat Majemuk
Ketua panitia pelaksana yang juga Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Filemon da Lpoez dalam laporannya mengatakan, NTT adalah masyarakat yang sangat majemuk baik dalam hal suku, budaya, agama, ras maupun antar golongan. Kemajemukan ini di satu pihak merupakan potensi dan kekayaan bangsa yang patut dibanggakan tetapi di lain pihak dapat pula menjadi potensi konflik jika tidak dikelola secara arif dan bijaksana. Konflik-konflik yang dikhawatirkan dapat memecah belah integritas masyarakat dan merusak harmonisasi kehidupan berbangsa dan beragama. Dapat pula menghambat proses pembangunan dan mengganggu agenda politik nasional pemilu legislative 2009.
Melihat persoalan itu, kata da Lopez, pemerintah memandang perlu melaksanakan dialog kerukunan lintas agama sebagai langkah strategis baik membangun pemahaman bersama tentang dinamika pembangunan maupun untuk memelihara kerukunan hidup umat beragama di daerah ini.
Dialog dimaksud, kata da Lopez dihadiri tokoh agama sedaratan Flores dan Lembata dan diperkirakan sebanyak 60 peserta. Narasumber adalah unsure pemerintah, politisi, budayawan dan tokoh agama.

Tidak ada komentar: