20 Maret 2009

Kabupaten Ende Kekurangan 34 Petugas Penyuluh Lapangan

Dapat Tambahan 39 Tenaga Harian Lepas
Oleh Hieronimus Bokilia
Ende, Flores Pos
Hingga tahun 2009, di Kabupaten Ende masih mengalami kekurangan petugas penyuluh lapangan (PPL). Memiliki 212 desa/kelurahan, Kabupaten Ende baru memiliki 178 PPL setelah pada bulan Januari ini kembali mendapatkan tambahan 39 tenaga harian lepas yang merupakan tenaga bantu penyuluh pertanian pusat. Dengan demikian Kabupaten Ende masih mengalami kekurangan sebanyak 34 petugas penyuluh pertanian agar bisa memenuhi target ideal di mana setiap desa memiliki satu orang tenaga PPL dan memiliki satu tanaman pertanian unggulan.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Ende, Flavianus Senda di lokasi demplot IPAT-BO Kelurahan Rewarangga Selatan, Kamis (12/3). Senda mengatakan, selama dua tahun terkahir, pemerintah pusat telah merekrut 10 ribu tenaga harian lepas untuk kemudian ditempatkan di daerah-daerah. Untuk tahun 2009 ini, kata dia, Kabupaten Ende mendapatkan 39 tenaga harian lepas penyuluh pertanian. Mereka telah mengikuti pelatihan dan pembekalan dan selanjutnya akan ditempatkan di desa-desa yang belum memiliki PPL.

Satu Desa Satu PPL
Dikatakan, dengan tambahan 39 tenaga harian lepas penyuluh pertanian ini maka Kabupaten Ende telah memiliki 178 PPL. Jumlah itu tetap masih kurang mengingat kabupaten Ende dengan 212 desa/kelurahan masih membutuhkan 34 tenaga PPL.
Idealnya, kata Senda, setiap desa atau balai penyuluh pertanian memiliki satu petugas penyuluh lapangan. Namun untuk kondisi saat ini, satu PPL menangani dua desa. Di setiap desa diarahkan untuk membentuk kelompok tani dan bergabung ke Gapktan agar mudah dilakukan penyuluhan. “Kekurangan yang ada akan diusulkan ke pusat untuk dapat tambhaan PPL.”

Sarana-Prasarana Masih Terbatas
Senda mengakui, selain masih mengalami kekurangan tenaga PPL, kendala lain yang mengakibatkan PPL belum bekerja secara maksimal adalah masih adanya keterbatasan sarana-prasarana pendukung. Kondisi ini mengakibatkan, PPL belum bisa bekerja secara maksimal dalam upayanya mewujudkan peningkatan produksi yang lebih efgektif dan sasaran penyuluhan lebih terarah.
Hingga saat ini, aku Senda, baru 30 PPL yang mendapatkan fasilitas kendaraan roda dua. Selebihnya masih menggunakan fasilitas umum. Kondisi ini mengakibatkan intensitas kunjungan ke kelompok petani menjadi berkurang.

Beri Fasilitas Penunjang
Dia berharap, ke depan, pemerintah dapat memikirkan fasilitas penunjang bagi tenaga PPL sehingga dapat menunjang kerja-kerja mereka di lapangan. Jika telah dilengkapi fasilitas yang memadai maka tuntutan dan target bahwa di setiap desa memiliki tenaga PPL dan memiliki produk unggulan bisa digenjot dan dapat diwujudkan oleh PPL.
Dengan demikian, kata Senda manffat keberadaan mereka di lingkungan petani agar petani semakin mengenal teknologi baru yang diterapkan dan bisa merubah pola perilaku petani bisa terwujud sehingga nantinya bisa memberikan dampak pada peningkatan produksi pertanian masyarakat petani.

Tidak ada komentar: