18 Agustus 2010

Kapal Roro Belum Bisa Sandar di Dermaga Ipi dan Ende

* Dermaga Tidak Mampu Menahan Beban di Atas 30 Ton

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Kapal jenis roro hingga saat ini belum dapat menyinggahi dua pelabuhan yang ada di Ende yakni dermaga Pelabuhan Ipi dan Ende. Tidak sandarnya kapal jenis roro di dua dermaga ini karena kemampuan dermaga tidak mampu menahan kapasitas kapal dengan berat di atas 30-40 ton.


Hal itu dikatakan Kepala Administarut Pelabuhan (ADPEL) Ende, Abia Alex Foeh saat dengar pendapat dengan DPRD Ende di ruang rapat gabungan Komisi, Selasa (27/7). Abia mengatakan, banyak kapal roro yang berkeinginan untuk masuk Ende. Bahkan terakhir dari PT Dharma Lautan Utama mendatanginya untuk meminta rekomendasi agar mereka dapat memasukan kapal roro ke Ende.


Pernintaan PT Dharma Lautan Utama itu, kata Abia tidak dapat dipenuhi karena kemampuan dermaga belum dapat menahan beban berkapasitas di atas 30 ton. Apalagi, berdasarkan hasil kajian tenis dari ITS, dermaga Ipi dan Edne tidak memungkinkan untuk disandari kapal jenis roro.


Abia membantah kalau tidak sandarnya kapal jenis roro karena ada bangkai KM Nusa Damai yang masih ada di kolam labuh Pelabuhan Ipi. Menurutnya, keberadaan bangkai KM Nusa Damai sama sekali tidak mengganggu kapal sandar di Pelabuhan Ipi. Hanya saja, kapasitas dermaga yang tidsak memungkinjkan untuk disandari kapal roro.

Dia mengatakan, pihak ADPEL akan terus berupaya dan berharap pada tahun 2011 atau 2012 dua dermaga terutama dermaga Ipi bisa eksis kembali seperti dulu. Apalagi, kata Abia, saat ini ada sekitar 200-an pelayaran konteiner yang meminta untuk masuk ke Ende. Namun karena kemampuan dermaga tidak memungkinkan maka belum bisa eksis.


Ketua DPRD Ende, Marselinus YW Petu pada kesempatan itu mengatakan, sebelum KM Nusa Damai tenggelam di kolam labuh Pelabuhan Ipi, kapal dengan kapasitas di atas 30-40ton bisa sandar di dermaga namun kondisi itu tidak lagi terjadi pasca tenggelamnya KM Nusa Damai. Terkait alasan teknis bahwa kemampuan dermaga tidak mampu menahan beban di atas 30 ton itu, Marsel petu meminta ADPEL agar hal-hal teknis seperti itu disampaikan kepada masyarakat. Mengingat selama ini masyarakat beranggapan tidak masuknya kapal roro dan kapal penumpang lainnya ke Ende karena adanya bangkai kapal di kolam labuh Pelabuhan Ipi. Dikatakan, solusi mengatasi hal itu adalah dengan memperbaiki dermaga agar kapasitasnya mampu disandari kapal jenis roro.


Menurutnya, persoalan ini secara politik antar wilayah juga ikut bermain karena ADPEL ada di Ende namun general manajer PT Pelindo III ada di Maumere. “Jangan sampai karena politik kewilayahan lalu nyatakan di Ende tidak bisa sandar karena ada bangkai kapal dan roro masuk di Maumere,” kata Marsel Petu. ADPEL, kata dia harus berkoordinasi dengan PT Pelindo agar persoalan ini lebih diperjelas dan ADPEL perlu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar kapal roro dapat masuk ke Ende.


Bahkan Marsel petu katakan, jika memungkinkan, dana Rp7 miliar yang direncanakan untuk membangun dermaga peti kemas dialihkan untuk memperbaiki dermaga Pelabuhan Ipi agar kapal roro bisa kembali sandar di Ipi. Menurutnya, kondisi perekonomian Ende sudah cukup terpengaruh dengan tidak sandarnya kapal roro dan kapal lainnya di Ende. Harga barang terus mengalami kenaikan dan hal itu akan sangat memberatkan masyarakat.

1 komentar:

montan blogspot mengatakan...

semoga ada ketransparanan antara pihak terkait,dalam hal ini pelindo III Cab. Maumere....