18 Agustus 2010

Harga Barang Kebutuhan Pokok Mulai Merangkak Naik

* Jelang Bulan Puasa

Oleh Hieronimus Bokilia


Ende, Flores Pos

Menjelang buka puasa dan perayaan hari raya Idulfitri, harga barang kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, gula pasir, tepung terigu, bawang merah dan bawang putih serta minyak goreng mulai mengalami kenaikan harga. Namun kenaikan ahrga yang terjadi dianggap masih dalam ambang batas kewajaran.


Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Ende, Raimundus Panda kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Sabtu (17/7). Raimundus Panda mengatakan, kenaikan harga yang terjadi di Ende saat ini terjadi karena harga barang tersebut sudah mengalami kenaikan dari daerah asal yakni di Surabaya dan Makasar. Jadi, kata dia, jika di daerah asal barang sudah mengalami kenaikan maka jelas di daerah tujuan seperti di Ende juga mengalami kenaikan. Hanya saja, kata Panda, kenaikan harga itu masih dapat ditolerir sepanjang masih pada batas-batas yang wajar dan yang terpenting stok atau persediaan barang di pasar tetap ada.


Menurutnya, jika stok selalu tersedia dan dalam kondisi cukup maka harga masih dapat dikendalikan. Kenaikan harga yang paling mencolok saat ini, akunya adalah gula pasir, bawang merah dan bawang putih, telur dan minyak goreng. Sedangkan gula pasir sedikit mengalami penurunan.


Mengatasi kondisi kenaikan harga yang terjadi akhir-akhir ini, lanjutnya, pihak dinas telah melakukan pertemuan dengan distributor dan para pedagang. Dalam rapat koordinasi itu, kepada mereka ditekankan agar tidak menaikan harga yang terlampau tinggi. Jika terjadi kenaikan harga, kepada para distributor dan pedagang diminta untuk selalu menjaga agar persediaan barang selalu ada dan menghindari terjadinya penimbunan.


Terkait penimbunan, Panda katakan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dan turun langsung memeriksa stok barang di gudang para pedagang. Indikasi penimbunan, lanjut dia sejauh ini tidak ditemukan.


“Kalau mereka timbun kecuali simpan dalam jumlah terlampau banyak dan barang di pasaran tidak ada. Tapi ini mereka hanya simpan di gudang untuk kebutuhan tiga bulan ke depan dan stok setiap hari selalu dilaporkan ke dinas. Kenaikan sekarang masih wajar dan ini terjadi setiap tahun,” kata Panda.


Dia menjelaskan, melihat kenaikan harga yang terjadi saat ini belum mencapai 25 persen. Karena itu, dinas belum memandang perlu untuk melakukan operasi pasar. Operasi pasar, kata dia, baru dapat dilakukan kalau harga sudah mengalami kenaikan sampai di atas 25 persen. Jika dilakukan operasi pasar maka dinas akan berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Ende.


Dikatakan, pda masa-masa puasa dan menjelang hari raya Idulfitri seperti ini, terkadang juga pedagang menyelipkan barang lama ke dalam barang baru. Untuk itu, guna menghindari penjualan barang kadaluwarsa, dinas juga akan melakukan pengawasan dan turun langsung melakukan operasi ke toko-toko. Biasanya, kata dia, dalam operasi seperti ini melibatkan pihak terkait seperti dari Dinas Kesehatan, BKP3, Polres Ende dan YLKI.

Namun dia mengakui, akhir-akhir ini penjualan barang kadaluwarsa mengalkami penurunan. Hal itu, lanjutnya karena dinas rutin melakukan pengawasan. Lagi pula, para pedagang yang pernah kedapatan menjual barang kadaluarsa telah diberikan pembinaan. “Kita sudah pernah turun tapi tidak ada temuan. Hanya ada satu dua tapi itu kemungkinan karena keliru,” kata Panda.


Pantauan Flores Pos, dua minggu lalu, harga bawang putih di pasaran Ende bahkan melonjak sampai Rp60 ribu per kilogram. Harga ini kemudian berangsur turun dan saat ini dijual dengan harga Rp32 ribu per kilogram.

Tidak ada komentar: