22 Juli 2011

BK3S NTT Gelar Operasi Bibir Sumbing

· Targetkan Operasi 50 Penderita Bibir Sumbing

Oleh Hieronmus Bokilia

Ende, Flores Pos

Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Provinsi NTT dalam waktu dekat akan melakukan operasi bibir sumbing di Kabupaten Ende. Kegiatan ini terlaksana kerjasama BK3S dengan dokter ahli bedah plastic Universitas Brawijaya Malang dan Yayasan Senyum Bali dan didukung pemerintah Kabupaten Ende. Pelaksanaan operasi gratis bibir sumbing ini dijadwalkan pada 27-29 Juli di RSUD Ende.

Hal itu dikaatakan Kepala Bidang Pelayanan Sosial BK3S Provinsi NTT, Krispinus Drijomithe di Sekretariat Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kabupaten Ende, Sabtu (9/7). Krispinus mengatakan, operasi bibir sumbing di Ende ini dilakukan secara gratis bagi para penderita bibir sumbing dan langit-langit terbelah yang ada di Kabupaten Ende dan kabupaten terdekat.

Pemilihan lokasi di Ende, kata Krispinus karena letak Ende yang strategis di tengah Flores sehingga mudah dijangkau kabupaten lainnya. Apalagi, lanjutnya, di RSUD Ende saat ini sedang menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Panti Rapih yang membantu merubah pelayanan ke arah yang lebih baik dan RSUD Ende menjadi rumah sakit rujukan. “Ini merupakan suatu kemajuan dalam kepemimpinan Bupati Don Bosco M Wangge dan Wakil Bupati Achmad Mochdar,” kata Krispinus.

Dikatakan, tahun 2010 lalu, BK3S NTT juga sudah melaksanakan kegiatan yang sama. Pada pelaksanaan waktu itu, berhasil dioperasi 54 orang. Sedangkan tahun ini ditargetkan sebanyak 50 orang. Saat ini, kata dia, sudah terdaftar 26 orang. Diuapayakan agar sebelum pelaksaaan kegiatan, bisa mencapai target 50 orang.

Ketua K3S Kabupaten Ende, Alberth Nikolaus Sino yang sukses mendata calon peserta operasi bibir sumbing tahun 2010 lalu mengatakan, biasanya menjelang pelaksanaan kegiatan operasi, baru banyak penderita yang dating mendaftar jika diberikan informasi memadai. Belajar dari pengalaman lalu, mendapatkan calon peserta untuk ikut dalam kegiata operasi bibir sumbing dan langit-langit terbelah memang gampang-gampang susah. Hal itu terjadi karena perasaan rendah diri, atau orangtua mereka pasrah menerima keadaan yang dialami anak mereka karena berprinsip itu adalah pemberian Tuhan.

Namun, kata Niko Sino, setelah diberikan pengertian dan motifasi untuk memanfaatkan peluang yang ada apalagi dilakukan secara gratis, baru mereka bersedia mendaftakan diri. Operasi bibir sumbing dan langit-langit terbelah seperti ini jika dilakukan dengan biaya sendiri, bisa menghabiskan dana sebesar Rp3-20 juta. Karena itu kepada penderita dan orangtua mereka diajak mengikuti kegiatan ini.

Dikatakan, dalam kegiatan operasi pada 27-29 Juli mendatang, ada sebanyak sembilan orang dokter terdiri atas enam dokter ahli bedah dan tiga tenaga yang akan mengadakan penelitian terhadap masing-masing pasien lewat wawancara dengan para pasien dan orangtua mereka. Dari wawancara itu baru disimpulkan penyebab terjadinya bibir sumbing yang dialami mereka, apakah karena keturunan, akibat perkawinan atau ada factor lin yang mempengaruhi.

Niko Sino mengatakan, bagi warga, LSM, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang menemukan adanya penderita bibirsumbing dan langit-langit terbelah agar menginformasikan kepada mereka rencana kegiatan ini sehingga mereka dapat mendaftarkan diri. Para penderita dapat mendaftarkan diri di RSUD Ende melalui Venan Setu Righa di nomor 0852 5334 8242 atau melalui Sekretariat K3S Ende di nomor kontak 0821 4647 4904. Jika sudah mendaftar, lanjutnya, agar satu haru menjelang pelaksanaan operasi untuk dating ke RSUD Ende untuk pemeriksaan awal.

Tidak ada komentar: