22 Juli 2011

FIRD Latih Masyarakat Kelola Sampah

· Tingkatkan Nilai Ekonomis Sampah

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Flores Institute for Resources Institute (FIRD) menggelar pelatihan pengelolaan sampah bagi warga Kelurahan Tanjung dan Paupanda. Pelatihan pembuatan kompos dilaksanakan di Kelurahan Tanjung dan di lokas tempat pembuanga akhir (TPA) samah di Rate.

Martinus Didi Sumiadi aktifis pengolahan sampah dari Maumere mengatakan, ada yang mengatakan sampah memiliki nilai ekonomis tinggi. Hal itu menurutnya terlalu tinggi karena sebenarnya yang membuat nilai ekonomi tinggi adalah kreatifitas dari pengelola sampah untuk mengelola sampah itu yang membuat nilai ekonomis dari sampah.

Dia mengatakan, dalam pengolahan sampah menjadi komposmisalnya, jika hanya menghassilkan dan menjual kompos maka nilainya tidak begitu tinggi. Namun jika dari kompos itu dimanfaatkan untuk membudidayakan tanaman seperti bunga dan tanaman lain yang bernilai ekonomi tinggi maka disitulah letak nilai ekonomi dari sampah. Pembuatan kompos, kata dia hanya mampu mengatasi 10 persen permasalahan sampah.

Persoalan sampah, kata dia tidak akan selesai. Pengolahan dan pemanfaatan sampah apapun hasilnya akan sulit diikuti masyarakat jika mereka belum melihat bukti. Karena itu, masyarakat haus ditunjukan hasil dari kerja-kerja pengelolaan sampah sehingngga dapat diikuti masyarakat. Dari situ baru masyarakat dapat memahami bahwa sampah dapat menjadi pilihan alternative pekerjaan yang dapat memberikan tambahan penghasilan. Melalui pengelolaan sampah, lanjutnya dia berharap suatu saat mampu meningkatkan pendapatan setara UMR. “Sampah punya prospek kalau ditekuni. Masyarakat kita biasanya lihat fakta memperbaiki ekonomi ada baru diikuti,” kata Martin.

Dari penamatan lokasi TPA di Rate, kata Martin, lokasi di sana banyak yang cekung setelah digali pasirnya. Cekungan tersebut dapat menjadi jebakan dan tempat dan resapan air. Namun air yang meresap itu sudah bersampur dengan sampah. Sementara pada bagian bawah lokasi TPA tempat masyarakat bermukim banyak yang menggunakan sumur. Resapan air bersampur samah itu dikhawatirkan dapat menimbulkan pencemaran terhadap sumur warga. Kondisi ini menurutnya harus menjadi perhatian bersama.

M Ruslan, Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan Kelurahan Tanjung mengatakan, dari kegiatan pelatiha ini, telah dibentuk empat kelompok masing-masing dua di Rate dan masing-masing satu kelompok di Kampung Baru dan Puunaka. Ke depan, setiap kelompok dapat menindaklanjuti apa yang diperoleh dalam pelatihan dengan membuat kompos dalam skala kecil. Dia berharap, dari kerja-kerja yang dilakukan ini nantinya mampu memberikan tambahan penghasilan bagi kelompok masyarakat.

Vincent Sangu, Koordinator Program dari FIRD mengatakan, setelah pelatihan ini, setiap kelompok telah membuat rencana tindak lanjutnya. Rencana tindak lanjutnya adalah setiap kelompok menyiapkan tempat sampah yang dipilahkan berdasarkan jenis sampah. Langkah ini, kata Sangu selain untuk tujuan pembuatan kompos juga untuk membantu menjaga kebersihan lingkungan terutama di wilayah pantai.

Rencana tindaklanjut lainnya aalah memisahkan sampah berdasarka jenisnya baik sampah organic maupun sampah unorganik dan ditampung secara bersama. Sampah yang sudah terkumpul tersebut, kemudian dibawa ke tempat pengolahan kompos. Setelah dihasilkan, komposnya akan dipasarkan. Namun jika tidak dapat dijual maka dapat dimanfaatkan untuk kebun sendiri. Jik dimanfaatkan untuk kebun sendiri maka nantinya dapat dibandingkan pakah berdampak atau tidak pada lahan dan hasil pertanian.

Menurutnya, jika benar-benar berpotensi maka nantinya dapat dijadikan salah satu alternative tambahan penghasilan. Dengan demikian permasalahan sampah menjadi berkah benar-benar dapat diwujudkan.

FIRD, kata Sangu siap untuk memfasilitasi dan mendampingi terus jika kelompok yang sudah dibentuk mau berlanjut. Selanjutnya FIRD dapat membantu memfasilitasi program-program yang dilakukan pemerintah dan FIRD untuk disatukan sehingga upaya-upaya yang dikerjakan dapat membawa hasil yang maksimal.

Tidak ada komentar: