22 Juli 2011

Perpustakaan Digital Mulai Diperkenalkan di NTT

· Dorong Semua Kabupaten Kota Kembangkan Perpustakaan Elektronik

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Pesatnya perkemangan teknologi da informasi dan komunikasi menyebabkan manusia tidak saja mampu menyediakan, mengolah dan menyimpan serta menemukan kembali informasi yang dibutuhkan secara cepat dan akurat namun juga saling mengkomunikasikannya dari satu tempat ke tempat lain di segala penjuru dunia. Perpustakaan sebagai wahana pendidikan dan penelitian, informasi dan rekreasi dapat membangun kerjasama antar perpustakaan untuk menyediakan dan memanfaatkan secara bersama sumber informasi yang dapat diakses public melalui internet secara terbuka sebagai perpustakaan digital atau perpustakaan elektronik.

Hal itu dikatakan Bupati Ende, Don Bosco M Wangge saat membuka workshop perpustakaan elektronik NTT di Hotel Grand Wisata, Kamis (21/7). Perpustakaan digital merupakan pengembangan dari perpustakaan konvensional dan bukan merupakan perpustakaan jenis baru. Penerapannya masih melaksanakan prinsip-prinsip dasar perpustakaan namun dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi. Diharapkan dapat mewujudkan perpustakaan yang lebih modern, lengkap dan mudah dijangkau dengan pengelolaan koleksi daerah yang berisi warisan budaya dan ilmu pengetahuan berformat digital. Dikelola secara professional untuk dapat digunakan selama mungkin dan diakses secara luas oleh masyarakat.

Dalam sambutan gubernur yang dibacakan bupati itu, dikatakan bahwa seiring program Perpustakaan Nasional tentang pembangunan perpustakaan digital maka pemerintah provinsi melalui Badan Perpustakaan Daerah secara serius muai pembangunan perpustakaan digital sejak tahun 2010. Pengembangan ini ditargetkan dapat tercapai pada tahun 2014.

Sejumlah pengembangan yang ing dicapai adalah bergabung dalam jaringan perpustakaan digital provinsi seluruh Indonesia pada tahun 2010, pengembangan infrastruktur, SDM dan pembangunan database pada tahun 2010-2011 untuk peluncuran layanan perpustakaan secara digital pada tahun 2012. Selain itu diupayakan peningkatan pemahaman dan kerjasama dengan perpustakaan umum di kabupaten kota tahun 2010-2011 untuk bergabung dalam jaringan perpustakaan digital seluruh Indonesia tahun 2012.

Bupati Don Wangge mengatakan, perpustakaan digital memang sangat dibutuhkan dan untuk Kabupaten Ende akan diupayakan agar tahun 2012 program IT ini harus jalan. Dengan demikian, dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat.

Sekretaris Badan Perpustakaan Daerah Provinsi NTT, Siga Kristianus pada kesempatan itu mengatakan, perkembangan teknologi yang berkembang cepat membuat perubahan dalam tata kerja. Dahulu, komunikasi dilakukan melalui surat namun saat ini sebuah informasi dapat disampaikan hanya dalam hitungan menit sudah dapat diketahui karena adanya teknologi komunikasi.

Perpustakaan di NTT, kata dia, belum sepenuhnya menyesuaikan dengan era digital. Pelayanan perpustakaan detikmasih konvensiona dan banyak kendala sehingga belum dapat diakses seluruh masyarakat yang membutuhkan. Apalagi akses bahan-bahan dari daerah lain sangat sulit dilakukan. Dalam era digitalisasi semuanya bisa transparan. Informasi suatu daerah dapat denga mudah diakses daerah lain. Dalam rapat-rapat di tingkat nasional, banyak provinsi yang sudah membicarakan perpustakaan digital sedangkan NTT belum. Dia berharap, dari workshop ini nantinya bisa menghasilkan sebuah rekomendasi terkait pengembangan perpustakaan digital atau perpustakaan elektroni tersebut.

Atot Kurdian, Konsultan Senior Perpustakaan Digital mengatakan, daerah-daerah di NTT memiliki potensi dan dengan adanya perpustakaan elektronik potensi tersebut dapat dibagikan dengan daerah lain yang jaraknya cukup jauh. Dengan teknologi informasi saat ini, semua itu memungkinkan sehingga sangat perlu untuk membangun perpustakaan digital. Karena itu dia berharap semua daerah memiliki visi dan misi yang sama dan baik untuk saling berbagai potensi di setiap daerah.

Duni IT, kata Atot, sudah sangat berkembang. Penggunaan HP merupakan bagian dari teknologi informasi dan potensi yang ada tinggal dimaksimalkan lagi. Bisa membangun jejaring dalam perpustakaan digital provins.

Ketua Panitia, Yohan A B Loban mengatakan dari workshop ini diharapkan dapat mnghasilkan rekomendasi untuk pengembangan kerangka kerja dan implementasi perpustakaan digital sesuai dengan perencanaan.

Dikatakan, pemilihan Ende menjadi tuan rumah karena Ende sudah mulai mengambil langkah-langkah untuk masuk dalam jaringa perpustakaan digital yang dapat diakses publik. Dengan adanya perpustakaan digital, akan lebih mudah diakses dan bahannya akan jauh lebih lengkap serta mudah dalam penggunaan.

Kegiatan ini, lanjutnya dimaksudkan untuk membangun jaringan kerjasama dalam penyediaan perpustakaan digital yang mudah dan dapat diakses public. Juga dengan demikia, dapat menjadikan perpustakaan digital sebagai salah satu SKPD yang terdepan dalam melayani public.

Kegiatan ini dihadiri para pihak terkait yang menangani perpustakaan di kabuaten kota masing-masing. Menghadirkan pula dua orang ahli bidang perpustakaan digital yakni Atot Kurdian dan Sapto Budi Prasetyo.

Tidak ada komentar: