22 September 2010

2011, Diprogramkan Pemberantasan Vilarial Menyeluruh

  • Semua Warga Diwajibkan Minum Obat

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Upaya pemerintah untuk memberantas penyakit vilarial atau penyakit kaki gajay secara menyeluruh mulai dicanangkan. Seharusnya pelaksanaan tahun 2010 namun mengingat keterbatasan waktu maka pelaksanaannya baru dilaksanakan tahun 2011. pada tahun ini, seluruh masyarakat tanpa kecuali diwajibkan meminum obat yang disediakan secara gratis sebagai upaya pemberantasan vilarial.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Agustinus G Ngasu kepada Flores Pos di ruang kerjanya, Senin (30/8). Menurutnya, Kabupaten Ende merupakan kabupaten yang tertinggi angka prevalensi vilarialnya yakni mencapai 16. karena itu, dalam upaya pemberantasan penyakit vilarial maka seluruh warga diwajibkan minum obat tanpa kecuali.

Dokter Gusti mengatakan, untuk Kabupaten Ende, ada kecamatan yang merupakan daerah sebaran penyakit vilarial. Kesembilan kecamatan tersebut yakni Maukaro, Maurole, Detukeli, Kota Baru, Lio Timur, Welamosa, Wolowaru, Wolojita dan , Ende Timur.

Program pemberantasan vilarial ini, lanjutnya merupakan program Departemen Kesehatan. Seluruh anggaran untuk pengadaan obat-obatan sepenuhnya menjadi tanggungjawab Departemen Kesehatan. Di kabupaten, kata dia hanya melaksanakan program ini.

Untuk kelancaran pelaksanaan program ini, lanjut Dokter Gusti, kepada masyarakat perlu disosialisasikan dan dipersiapkan. Hal itu agar masyarakat benar-benar tahu akan program yang dilakukan ini dan pada saat pelaksanaannya nanti tidak menimbulkan ha;l-hal yang tidak diinginkan.

“Kita harus persiapkan masyarakat dengan baik. Itu untuk hindari ada yang mati setelah konsumsi oibat seperti yang pernah terjadi di daerah lain. Jangan sampai ada penyakit bawaan lalu setelah minum obat ayng diberikan orang mati,” kata Dokter Gusti.

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Ende, Martina Dorkas Banda menambahkan, penempatan Ende sebagai kabupaten dengan prevalensi vilariasl 16 persen dan tertinggi di NTT merupakan hasil penelitian Departemen Kesehatan RI dengan Universitas Indonesia pada tahun 2000. Pada saat itu, lanjut Dorkas, di Kabupaten Ende ditemukan sebanyak 244 kasus vilarial yang tersebar di sembilan kecamatan. Karena jumlah kasus yang begitu besar maka prevalensi vilarial Kabupaten Ende cukup tinggi yakni 16. Sedangkan mikro vilarial rate untuk ende adalah 12,02.

Sedangkan hingga Juni 2010, kata Dorkas, kasus vilarial yang terjadi di Ende tinggal 66 kasus. Dengan demikian, jika dilihat dari penurunan jumlah kasus ini maka akan sangat mempengaruhi prevalensi vilarial yang ada di Kabupaten Ende. Hal itu karena penentuan prevalensi vilarial ditentukan berdasarkan jumlah kasus dibagi dengan jumlah penduduk. “Jadi kalau jumlah kasus sudah turun maka jelas prevalensi vilarial juga turun,” kata Dorkas.

Terkait pelaksanaan program pemberantasan vilarial tahun 2011, kata Dorkas, memang sudah diproigramkan tahun 2010 sampai tahun 2015. namun pelaksanaannya baru dimulai tahun 2011 mendatang. Pemberian obat, kata dia dilakukan setiap tahun sejak tahun 2011 sampai 2015. langkah itu, kata dia sangat penting untuk mendukung program “Indonesia bebas vilarial” yang diprogramkan pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI.

Tidak ada komentar: