20 September 2010

Masyarakat Diimbau Buat Sumur Resapan

  • Bukan Daerah Tempat Tinggal

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Untuk menghindari aliran air yang langsung daam jumlah yang besar secara sekaligus, masyarakat diimbau untuk membuat sumur resapan. Paling kurang setiap rumah menyiapkan areal dalam skala kecil untuk membuat sumur resapan untuk menghindari terjadinya longsoran akibat air yang mengalir sekaligus dalam jumlah besar pada musim hujan.

Hal itu dikatakan Wakil Bupati Ende, Achmad Mochdar menanggapi musibah tanah longsor yang dialami warga di RT Tiwu Beru Kelurahan Rewarangga Selatan Kecamatan Ende Timur. Wabub Mochdar mengatakan, jalur jalan sepanjang areal tempat tinggal warga itu terutama di Jalan Sam Ratulangi memang tidak memiliki saluran air yang memadai. Karena itu air mengalir langsung ke badan jalan dan turun ke rumah warga sehingga mengakibatkan longsoran terjadi.

Dikatakan, areal yang ditempati warga yang rumahnya tertimpa longsoran pada hari Minggu itu bukan merupakan areal tempat tinggal. Hanya saja karena warga sudah membelinya dan kemudian membutuhkan areal untuk tempat tinggal maka pada areal itu dibangun rumah tinggal oleh warga. karena dibangun rumah maka di daerah itu tidak ada lagi resapan dan airnya langsung mengaliur ke bawah sehingga menimbulkan longsoran.

Mengingat areal itu bukan diperuntukan tempat tinggal, lanjut Wabub Mochdar, rumah-rumah yang dibangun di areal tersebut tidak memiliki ijin mendirikan bangunan (IMB). Saat ini, katanya lagi, tim telah melakukan rapat untuk membahas masalah rencana tata ruang kota untuk menyiapkan rancanngan peraturan daerah tata ruang kota pada 2010-2030.

Ditanya terkait bencana alam yang terjadi di Kabupaten Ende, Wabub Mochdar katakan hingga saat ini belum ada laporan dari kecamatan terkait adanya bencana alam. “Kecamatan lain tidak ada laporan. Sampai kemarin (Senin) hanya ada laporan dari wilayah kota,” kata Wabub Mochdar.

Diakuinya, baru menerima laporan dari Wolotopo di mana bronjong dibawa banjir. Hasil survei yang dilakukan Dinas PU menunjukan bahwa ada 60 meter kubik bronjong yang sudah rusak dibawa banjir. Langkah yang dilakukan, lanjutnya adalah mengherjakan kembali bronjong tersebut dengan melibatkan masyarakat dalam bentuk padat karya. Pemerintah menyiapkan bronjong dan beras untuk warga yang ambil bagian dalam mengerjakan tanggul pengaman di depan gereja Wolotopo.

Tidak ada komentar: