20 September 2010

Yuliana Itu, Anggota CU Gerbang Kasih Jadi Korban Jambret

  • Uang Rp2 Juta Lebih Dibawa Lari

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Yuliana Itu (30) warga Tiwusora Kecamatan Kota Baru anggota CU Gerbang Kasih yang ke Ende untuk menyetor uang di CU Gerbang Kasih menjadi korban penjambretan. Korban dijambret saat kembali dari Pasar Ende pada Jumad (20/8) sekira pukul 18.30. Saat itu, korban hendak ke rumah kerabatnya di Marilonga. Korban yang membonceng ojek bersama rekannya Grasiana Weli langsung ditarik tasnya oleh penjambret saat hendak membelok ke arah Marilonga di samping Gereja Syalom.

Atas kejadian ini, penjambret berhasil membawa lari sebuah tas tangan warna merah coklat. Di dalam tas berisi satu unit handphone nokia, dua buah dompet masing-masing dompet yang berukuran besar berisi uang Rp1,9 juta dan dompet yang kecil berisi Rp250 ribu.

Yuliana Itu kepada Flores Pos di Kantor CU Gerbang Kasih Jalan El Tari, Sabtu (21/8) mengatakan, saat motor ojek memperlambat kecepatan dan hendak berbelok ke kiri menuju Marilonga, penjambret dari belakang dan langsung menarik tasnya. Pada saat tasnya ditarik dia sempat berusaha mempertahankan tasnya dan menariknya kembali. Namun dengan satu tarikan yang sangat keras, penjambret berhasil mengambil tasnya dan langsung melarikan diri ke arah timur Gereja Syalom Ende.

“Saat itu saya sempat berteriak tapi dia langsung lari. Tukang ojek juga tidak bisa kejar. Kami langsung pulang ke rumah,” kata Yuliana. Setibanya di rumah dan menceritakan kepada keluarganya, mereka langsung kembali bersama motor ojek yang sama menuju kantor polisi untuk melaporkan kejadian penjambretan itu. “Kami sudah lapor polisi. Polisi bilang kalau dapat baru mereka kembalikan dan kasih polisi sedikit,” kata Yuliana.

Pelaku, katanya, mengenakan jaket hiyam dan berbadan besar. Pelaku juga menggunakan helm sehingga tidak dapat dikenali wajahnya. Motor yang digunakan berwarna merah hitam dan diidentifikasi merek honda revo.

Terhadap kejadian yang menimpanya itu, Yuliana bilang dia hanya pasrah. Hanya saja, saat ini dia tidak bisa tinggal lama di Ende dan harus secepatnya pulang kampung. “Jadi pikiran. Mau pulang kampung bayar oto dan ojek dengan apa. Tapi saya harus pulang kampung karena kalau tinggal di sini mau makan apa,” katanya. Yuliana akhirnya mengambil keputusan kembali ke CU Gerbang Kasih untuk meminjam uang untuk biaya transpor kembali ke kampung.

“Dapat sukur. Tapi kalau tidak tidak apa-apa. Pasrahkan saja uangnya hilang,” katanya. Ditanya harapannya terhadap penangkapan pelaku, Yuliana katakan itu terserah pada polisi karena sudah dia laporkan kepada polisi. “Saya sudah lapor jadi polisi yang pigi cari,” katanya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ende, AKBP Darmawan Sunarko per telepon membenarkan adanya kasus penjambretan yang dilaporkan ke polisi tersebut. Diakuinya, kejadian penjambretan itu merupakan kasus pertama yang dilaporkan ke polisi. Menyikapi laporan polisi tersebut, lanjutnya, saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan.

Darmawan mengatakan, kasus penjamberatan yang terjadi itu diduga pelakunya merupakan pemain lama yang sudah sekian lama tidak melakukan aksinya. Karena itu, polisi akan terus mengawasi setiap tahanan yang keluar dari Lembaga Pemasyarakatan baik di Ende maupun di Kupang.

Kepada masyarakat, Kapolres Darmawan mengimbau agar tetap berhati-hati dan menghindari membawa uang dalam jumlah yang banyak. Masyarakat juga diimbau untuk tidak menggunakan perhiasan yang mencolok yang dapat mengundang pelaku melakukan aksinya. Polisi, lanjutnya, akan terus berupaya menciptakan dan memberikan rasa aman masyarakat.

Tidak ada komentar: