22 September 2010

MUI dan PHBI Himbau Jaga Toleransi Antar Umat Bergama

  • Jelang Hari Raya Lebaran

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Elama masa puasa dan memasuki hari raya Idul Fitiri, segenap umat Islam diimbau untuk menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama dalam menjalankan agama. Setelah berpuasa secara penuh selama bulan puasa yang merupakan proses pendidikan dan setelah berpuasa dapat mencapai kesuksessan lahir dan bathin maka umat Islam diharapkan sudah dibentuk sebagai sosok manusia paripurna. Apa yang diperoleh itu hendaknya tidak dimanfaatkan untuk diri sendiri tetapi juga untuk bangsa dan negara.

Hal itu dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ende, Abdurahman Aroeboesman kepada Flores Pos di kediamannya, Senin (6/9).

Dikatakan, Lebaran merupakan perwujudan dari puasa. Menurutnya, sepuluh hari pertama puasa adalah Allah memberikan rahmat. Selanjutnya dalam sepuluh hari kedua Allah memberikan ampunan sehingga pada puasa sepuluh hari ketiga Allah memberikan ampunan segala dosa dari api neraka. “Saat Idul Fitri, umat Islam seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibundanya.” Dari situ, katanya, umat Islam dituntut untuk menjaga hidup kesehariannya dan mempertahankan citra kebersihan untuk bisa menyambut puasa dan Idul Fitri di tahun yang akan datang.

Abdulrahman Aroeboesman mengatakan, umat Islam dalam hidup kesehariannya menjalin hubungan baik intra umat beragama juga antar umat beragama lain. Untuk menciptakan kerukunan beragama di dalam agama sendiri dan agar ada pembauran sesama anak bangsa, diimbau kepada seluruh umat untuk tidak membeda-bedakan asal-usul. “Jangan lagi lihatdia Islam pribumi atai Islam pendatang. Itu harus dijaga,” katanya. Terpenting menurutnya, adalah bagaimana dalam kebersamaan itu membentuk cara pandang bersama untuk mampu memecahkan seluruh persoalan yang dihadapi dalam upaya mensukseskan pembangunan. “Kita harus utamakan melihat kepentingan bangsa dan negara dan berwawasan kebangsaan. Jangan berwawasan sempit,” kata Abdulrahman Aroeboesman.

Dalam ajaran agama Islam, lanjutnya, seluruh umat Islam diajarkan untuk menjalin hubungan dan kerukunan internal umat, antar umat beragama dan antara umat beragama dengan pemerintah. Persatuan dan kesatuan perlu dipupuk baik internal umat walaupun berbeda suku, adat. Kerukunan antar umat beragama juga harus juga harus terus dibina sehingga tercipta suatu kehidupan yang harmonis. Umat beragama juga harus mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan pemerintah. “Ajaran agama jelas mengajarkan bahwa selain taat kepada agama juga taat kepada negara. Seluruh aturan negara harus ditaati dan dilaksanakan,” katanya.

Sementara Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Ende dalam suratnya yang ditandatangani Ketua PHBI Ende, H Mansur Do dan Sekretaris Umum PHBI Ende, Lukman Pua Rangga dalam suratnya menyatakan umat Islam yang akan merayakan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 Hijriah, PHBI menyatakan bahwa menunggu pengumuman resmi dari pemerintah yang akan disiarkan melalui TVRI setelah sidang isbath penentuan 1 Syawal 1431 Hijriah. PHBI juga menegaskan, sesuai sunah Nabi Muhamad SAW bahwa sholat ied sebaiknya dilaksanakan di tanah lapang, maka sholat Idul Fitri 1 Syawal 1431 Hijriah untuk Kota Ende dan sekitarnya akan dipusatkan di lapangan Pancasila Ende yang dimulai tepat pukul 06.00.

Kepada jamaah kaum muslimin yang akan mengikuti sholat dimaksud, diharapkan kehadirannya lebih awal dan menempati syaf yang telah disiapkan. PHBI juga mengimbau kepada umat Islam bahwa PHBI tidak menyelenggarakan pawai malam takbiran. PHBI Mengajak agar meramaikan malam Idul Fitri dengan melantunkan takbir, tahmid dan tahlil pada masing-masing masjid.

Bagi kaum muslimin, PHBI juga mengimbau untuk mengeluarkan zakat fitrah yang merupakan kewajiban sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri.

Haji Mansur Do menegaskan, dalam sholat Id nanti, yang bertindak sebagai Imam utama adalah Abdurahman H.M. Pua Djonggo. Beliau adalah Imam Masjid Darul Yaqin Mbongawani. Wakil Imam dua adalah Ustadz Pua Ahmad (Imam Masjid Ar-Rabitta Kota Raja). Sedangkan yang akan menjadi Khatib Utama adalah Syaiful Heja (Ketua Pengadilan Agama Islam Kabupaten Ende) dan Wakil Khatib adalah Ahmad A. Gefar (Staf pengajar SMPN 2 Ende Selatan).

Tidak ada komentar: