20 September 2010

Tembok Penyokong Runtuh, 21 Rumah Warga Alami Kerusakan

  • Belum Terima Bantuan

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Hujan yang mengguyur Kota Ende sejak Jumad (20/8) hingga Minggu (22/8) telah mengakibatkan runtuhnya tembok penyokong yang dibuat warga. Sebanyak 21 rumah warga RT 04/RW 02 Tiwu Beru Kelurahan Rewarangga Selatan Kecamatan Ende Timur diterjang tanah longsor akibat jebolnya tembok penyokong. Hingga Senin, warga di masing-masing rumah bekerja sendiri membersihkan rumah mereka dari tanah dan material longsoran. Bantuan dari pemerintah sejauh ini belum diberikan kepada para korban.

Ketua RT 04 Tiwu Beru, Wilhelmus Lamoren kepada Fores Pos di lokasi longsoran, Senin (23/8) mengatakan, kendati terjadi longsoran namun tidak menimbulkan korban jiwa. Warga yang rumahnya terkena dampak longsoran juga tetap tinggal di rumah masing-masing. Hanya saja setiap malam saat sedang hujan, warga selalu melakukan kontrol dan mengingatkan kepada pemilik rumah yang terancam longsoran untuk selalu terjaga guna mengantisipasi terjadinya longsoran.

Dari hasil pemantauan, kata Lamoren, terdapat lima rumah yang mengalami kerusakan paling parah dari 21 rumah yang terkena dampak longsoran. Lima rumah tersbeut masing-masing milik Paulina Ndao, Andreas Wara, Sisilia Seti, Yuliana Mae dan Milianus Noa. Rumah mereka, kata dia sebenarnya tidak apa-apa hanya saja kerusakan terjadi pada bagian dapur dan WC. “Ada rumah yang dapurnya sudah tergantung,” kata Lamoren.

Ditanya adanya perhatian dari pemerintah dalam bentuk bantuan, Lamoren katakan, pihaknya sudah melakukan pendataan kerusakan pada setiap rumah dari 21 rumah yang mengalami kerusakan. Total kerugian akibat kejadian itu belum dapat dihitung. Laporan kerusakan, kata dia sudah diserahkan kepada lurah dan camat.

Diakuinya, warga di lokasi itu kehidupan ekonominya pas-pasan karena rata-rata hanya bekerja sebagai buruh kasar. Karena itu, lanjutnya, upaya memperbaiki sendiri kerusakan yang ada agak sulit dilakukan. Sangat diharapkan perhatian dan bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi. Hanya saja, hingga Senin, belum ada bantuan yang diberikan dari pemerintah.

Hal senada diakui pula oleh Yoseph Yosi. Dia mengatakan, pemerintah belum turun memberikan bantuan. Hanya saja pada saat kejadian, camat dan lurah sudah turun langsungke lokasi untuk melihat langsung kerusakan yang ada. Dia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan terutama untuk pembangunan tembok penyokong agar tidak terjadi lagi longsoran. Apalagi, kata dia, tembok penyokong yang dibuat warga pada umumnya hanya berupa susunan batu tanpa disemen. Hal itu menurutnya akan sangat berbahaya jika hujan terus mengguyur karena tembok peyokongnya tidak kuat.

Hujan yang terjadi juga telah menyebabkan runtuhnya tembok penyokong di Jalan Sam Ratulangi. Longsoran itu mengakibatkan sebuah mobil milik Alex Coan tertimbun tanah longsoran. Lonsoran sedalam lebih kurang lima meter itu menyulitkan mereka unrtuk mengeluarkan mobil yang ikut terperosok masuk jurang.

Hujan yang mengguyur Kota Ende juga menimbulkan sampah dan pasir berserakan di sepanjang ruas jalan baik di Jalan kelimutu, Jalan El Tari, Jalan WZ Yohanes, Gatot Subroto, A Yani. Bahkan di beberapa ruas jalan yang saluran airnya kurang bagus, air masih menggenangi ruas jalan sehingga sempat mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

Tidak ada komentar: