25 Mei 2011

Karolus Jemada Gantikan Damianus Frayalus Pimpin Kecamatan Ende Timur

· * Bangun Kekompakan yang Komprehensif dan Tulus

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Karolus Jemada yang sebelumnya dipercayakan menjabat camat Wolowaru dipercayakan menjabat camat Edne Timur menggantikan Damianus Frayalus yang dipercayakan menjabat camat Ndori. Pengambilan sumpah dan pelantikan Jemada dilakukan di aula LLK Dinas Nakertrans dipandu langsung Bupati Don Bosco M Wangge.

Pelantikan dan pengambilan sumpah di LLK Dinas Nakertrans, Rabu (12/5) dihadiri juga Ketua DPRD Ende, Marselinus YW Petu, para kepala dinas, badan dan kantor, camat dalam kota Ende dan para tokoh masyarakat. Pengambilan sumpah camat Jemada didampingi pendaping rohani Romo Jack Woi, Pr.

Ketua DPRD Ende, Marselinus YW Petu dalam sambutannya mengatakan, para camat walau komandonya tidak serentak namun mereka tetap kompak. Para camat senantiasa menjaga kekompakan, ikatan emosional dan menjaga citra kepemimpinan daerah. Kekompakan yang telah ditunjukan para camat ini, kata Marsel Petu hendaknya dapat menjadi kekompakan yang komprehensif, kolektif dan tulus. Hal ini, katanya diharapkan agar dapat pula ditunjukan oleh pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lain dalam melaksanakan tuagas. Pimpinan SKPD hendaknya juga dapat menjaga kekompakan dan membangun koordinasi yang baik agar dalam pelaksanaan tuags dapat dijalankan dengan baik dan terjadlin koordinasi lintas sektor yang baik.

Terkait pelaksanaan pelantikan yang dilakukan itu, Marsel Petu mengatakan jabatan tidak berubah dan tetap menjadi camat. Yang berubah hanya wilayahnya di mana dari Wolowaru ke Ende Timur, dari camat di luar kota masuk ke dalam kota. Perbedaan wilayah ini tentunya karakteristik wilayah dan karakteristik masyarakatnya juga berbeda. Ende Timur dengan tiga desa tentunya ada fungsi delegasi yang lebih melekat. Sedangkan di kelurahan lebih pada sifat koordinasi karena kelurahan merupakan sesama SKPD.

Bidang pembanguna, katanya, kehadiran camat baru hendaknya dapat mendukung pelaksanaan proyek PLTM di Ndungga dan selalu mengajak masyarakat unutk betul-betul merasa memiliki karena pembanguna itu untuk masyarakat. Terkait pasar, dia berharap agar camat yang baru bekerjasama dengan pihak terkait untuk melakukan penertiban agar bisa jalan dengan baik. Luapan air saluran Wolowona, katanya juga menembus sampai ke Polsek Ende dan agar persoalan-persoalan itu menjadi perhatian.

Wilayah Ende Timur merupakan pintu masuk Kota Ende dari timur dan gambaran yang dilihat di pintu masuk kota itu menjadi gambaran kota secara keseluruhan.

Bupati Don Bosco M Wangge pada kesempatan itu mengatakan, mutasi para camat jika dilihat dari masa bakti rata-rata dua tahun. Hal itu dilakukan agar para camat lebih menguasai wilayah. Kepada camat yang diroling atau dipindahkan itu diharapkan untuk membawa hal-hal positif dari tempat tugas lama untuk dapat dilaksanakan di tempat tugas yang baru. “Jadi camat itu gampang-gampang sulit. Sulit-sulit gampang,” kata Don Wangge.

Dikatakan, kalau dulu dengan aturan lama, camat merupakan penguasa tunggal di wilayah kecamatan. Namun sekarang dengan aturan yang baru, camat merupakan perpanjangan tangan bupati. Camat menerima pelimpahan sebagian wewenang delegasi tugas bupati. Karena itu, untuk dapat melaksanakannya dibutuhkan pula kemampuan indifidu. “Camat tidak punya kewenangan otonom tetapi terima pendelegasian wewenang dari bupati,” katanya.

Kepada camat Jemada, Don Wangge minta untuk bisa merubah wajah Ende Timur. Menurutnya, dulu saat Kota Ende masih dalam satu wilayah kecamatan, wajh kotanya bersih dan aman. Namun setelah dibagi menjadi empat kecamatan Kota Ende menjadi tidak bersih dan keamanan semakin tidak terjamin. Untuk itu, perlu pendekatan personal kepada tokoh masyarakat dan menggerakan partisipasi masyarakat untuk mengatasi segala persoalan tersebut.

Usai acara pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan, langsung dilakukan serah terima jabatan dari pejabat lama Damianus Frayalus kepada camat baru Karolus Jemada.

Tidak ada komentar: