25 Mei 2011

Kericuhan Pasca Rapat Dewan, Sangat Memalukan Lembaga Dewan

· * Badan Kehormatan Segera Undang Anggota Dewan

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Kejadian kericuhan pasca pelaksanaan rapat Gabungan Komisi dengan pemerintah pada Senin (23/5) dinilai sangat mempermalukan lembaga Dewan. Kejadian itu bukan kejadian yang wajar karena sudah melanggar kode etik dan tata tertib lembaga dan telah mencederai wibawa dan kehormatan lembaga Dewan.

Hal itu dikatakan Ketua Badan Kehormatan DPRD Ende, Haji Mohamad Taher kepada Flores Pos di gedung DPRD Ende, Selasa (24/5). Haji Taher mengatakan, pada saat kejadian memang dia tidak hadir namun ketika mendengar informasi adanya kericuhan usai sidang Gabungan Komisi dirinya sangat kaget. Terhadap kejadian tersebut sangat disayangkan.

Secara kelembagaan, apa yang dilakukan oknum anggota Dewan hingga terjadi kericuhan bahkan sampai ada yang berlari ke luar gedung hingga ke jalan umum merupakan tindakan yang jelas-jelas telah melanggar kode etik dan tata tertib DPRD. Sebagai wakil rakyat dan orang-orang pilihan yang telah dipercayakan masyarakat Kabupaten Ende untuk duduk di lembaga terhormat ini, kejadian seperti itu seharusnya tidak perlu terjadi.

Sebagai orang pilihan, wakil rakyat terhormat dan pejabat publik, kata Haji Taher, anggota Dewan seharusnya mampu menjaga tutur kata, sikap dan sopan santun apalagi semua itu sudah diatur di dalam kode etik dan tata tertib DPRD Ende. Sebagai anggota Dewan, lanjutnya harusnya bisa saling menghormati dan menghargai tidak saja dengan sesama anggota Dewan tetapi juga dengan mitra kerja dan masyarakat.

Menyikapi persoalan ini, kata Haji Taher, Badan Kehormatan DPRD Ende akan mengundang pihak-pihak yang terlibat dalam kericuhan untuk dimintai klarifikasi langsung dari mereka. Badan Kehormatan akan menyelesaikan persoalan ini secara internal mengingat persoalan ini merupakan pelanggaran ringan. Persoalan ini, lanjut Haji Taher akan diselesaikan dalam nuansa kekeluargaan agar semua kesalahpahaman dapat diselesaikan.

Sebagai ketua Badan Kehormatan, kata Haji Taher, dia berharap agar kejadian memalukan seperti itu tidak lagi terulang di waktu-waktu mendatang. Kejadian seperti ini akan menimbulkan perseden buruk terhadap citra lembaga dan menjadi bahan tertawaan rakyat. “Tapi tetap kita pahami ini adalah tindakan manusiawi. Tapi kita tetap tekankan agar ini pertama dan terakhir kali terjadi di lembaga Dewan,” kata Haji Taher.

Diberitakan sebelumnya, rapat Gabungan Komisi dengan pemerintah membahas delapan buah rancangan peraturan daerah (Ranperda) yang berlangsung Senin (24/5) berakhir ricuh. Kericuhan terjadi usai pimpinan rapat menutup rapat. Namun dari informasi berkembang menyebutkan Fransiskus Taso, Wakil Ketua DPRD Ende yang memimpin rapat tersinggung dengan pernyataan anggota DPRD Gabriel Dala Ema sehingga memciu terjadinya kericuhan.

Seperti disaksikan, Fransiskus Taso dan Gabriel Dala Ema nyaris adu jotos namun berhasil dileraikan sejumlah anggota DPRD yang hadir. Terlihat Fransiskus Taso mengejar Gabriel Dala Ema yang berusaha melarikan diri ke luar ruang sidang.

Karena tidak berhasil mendapatkan Dala Ema, Fransiskus Taso yang tampak emosi, melempar Dala Ema dengan peralatan sound sistem yang diambilnya dari ruang sidang, namun tidak mengenainya. Dala Ema pun tampak berlari dengan sekuat tenaga sampai ke jalan raya El Tari dan seterusnya meninggalkan gedung DPRD hingga suasana kembali aman.

Tidak ada komentar: