13 Februari 2011

Aula Gedung Golkar Diruntuhkan untuk Dibangun Kembali

  • Butuh Dukungan Moriul dan Materil Seluruh Kader Partai

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Aula gedung Golkar yang dibangun dari tahun 1986 akhirnya digusur dan diruntuhkan untuk dibangun kembali. Penggusuran dihadiri para pengurus DPD II Partai Golkar Ende, para sesepuh dan kader Partai Golkar.

Ketua DPD II PartainGolkar Ende, Marselinus YW Petu pada acara penggusuran aula gedung Golkar, Sabtu (8/1) mengatakan, pembongkaran yang dilakukan bukan untuk memboingkar rumah dalam artian nilai tetapi membongkar yang rusak untuk diperbaiki. Aula gedung golkar itu, kata Petu merupakan gedung yang rusak berat akibat gempat tahun 1992. bangunan-bangunan lain yang rusak akibat gempa tahun 1992 kata dia semuanya sudah dibongkar dan dibangun kembali namun yang belum hanya gedung Golkar itu.

Dalam kepemimpinannya, lanjutnya, terpikirkan apakah tetap mempertahankan dan menjadikan ornamen gempa 1992 atau menunjukan ketidakmampuan dalam membangunkembali. Dalam setiap kunjunagn pengurus partai baik proviunsi dan pusat, lanjut Petu, pengurus tidak pernah menyelenggarakan kegiatan di tempat lain dan selalu menggunakan gedung Golkar walau dengan kondisi yang rusak. Bahkan, lanjutnya, walau dalam kondisi rusak tetapi animo masyarakat untuk menggunakan gedung ini cukup tinggi. “Saat diminta saya tinggalkan naluri teknik saya yang katakan gedung ini tidak layak digunakan karena khawatir dampak tetapi naluri politik yang saya paki dan tidak pernah menolak permintaan masyarakat untuk gunakan,” kata Petu.

Kondisi kerusakan yang ada, lanjutnya setelah berembuk dan melakukan pendekatan dengan sleuruh pengurus dan fungsionaris, disepakati untuk dilakukan renovasi. Pengurus lalu melakukan pengkajian agar secepatnya direhab dan sepakat untuk dilakukan pembongkaran.

Dikatakan, pembongkaran pada tahun 2011 ini dia ibaratkan seperti runtuhnya WTC di Amerika yang kemudian dibangun kembali dalam sekejap. Penggusuran ini, kata dia tidak semudah untuk membangun lagi. Karena itu membutuhkan peranaktif seluruh kader partai agar pekerjaan ini tidak hanya berakhir pada pembongkaran tetapi pekerjaan harus sampai pada pembangunan kembali. “Ini butuh dukungan moril dan materil semua kita,” katanya.

Dia merencanakan menggagas pertemuan kader se-daratan Flores yang dihadiri Ketua Umum Partai Golkar. Pada kesempatan itu baru dicarikan dana untuik kelanjutan pembangunan dan peletakan batru pertama pada waktu itu. Terkait waktu pelaksanaannya masih harus diatur dan disesuaikan.

Sesepuh Partai Golkar, Benyamin Yos Jo pada kesempatan itu lebih banyak menceritakan keberadaan Partai Golkar sejak awal hingga kondisi saat ini. menurutnya, Golkar Ende awalknya diurus oleh ABRI terutama Angkatan Darat. Semangat perjuangan Golkar selama diurus ABRI, lanjutnya yang harus direnungkan dan diambil manfaatnya dalam rangka menghidupkan organisasi.

Dikatakan, Golkar lahir bukan karena euforia politik seperti partai politik kebanyakan. Kader-kader Partai Golkar saat ini, lanjutnya orientasinya tidak lagi ke provinsi dan pusat. Orientasi kader saat ini haruslah ke desa. Bangun komunikasi bathin dengan pemilih di desa-desa karena ke depan perjuangan semakin besar. Tetapi, dia yakin dengan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki kader saat ini akan mampu membesarkan partai ke depan.

Megi Sigasare dalam narasi pembongkaran aula Golkar mengatakan, lokasi dan bangunan gedung aula DPD Partai Golkar ini telah direncanakan sejak tahun 1982 oleh dua tokoh pendahulu Yohanes Pake Pani (bupati waktu itu sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Golkar) dan Yos Sigasare (Ketua DPD II Golkar) sebagai desainer arsitektur bangunan. Setelah dibangun atas partisipasi semua pihak, gedung ini diresmikan pada 1986 pada saat kunjungan Cosmas Batu Bara. Bangunan ini pada masa itu merupakan bangunan termegah setelah gedung DPD I NTT di Kupang.

Pada masa kepemimpinan Marsel Petu yang berlatar arsitek ini, harapan dan tanggung jawab memperbaiki gedung ini diembankan. Pembangunan nanti akan tetap mempertahankan nilai-nilai arsitektur banguna natas dan bangunan bawah yang menggambarkan nilai-nilai filosofis perjuangan Partai Golkar ke depan. Dalam kebersamaan. Pembanguna kembali gedung ini diharapkan akan semakin memperkuat institusi pada berbagai tingkatan dan semakin mengembangkan kualitas dan kuantitas kader demi kemenangan partai di masa mendatang.

Pada acara pembongkaran ini, dilakukan pembongkaran secara simbolis diawali sapaan adat. Ketua DPD II Partai Golkar Ende, Marsel Petu terlebih dahulu melakukan pembongkaran secara simbolis, disusul sejumlah sesepuh partai dan pemerintah yang diwakili lurah Paupire. Setelah dilakukan secarea simbolis, alat berat yang telah disiapkan langsung melakukan penggusuran aula gedung Golkar hingga rata tanah.

Tidak ada komentar: