13 Februari 2011

Anak Enam Tahun Meninggal Ditimpa Papan Nama Desa

  • Dua Kritis dan Masih Dirawat di Puskesmas Maukaro

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Maria Ardila Moe, anak berusia enam tahun, anak dari Yohanes Nipa meninggal tragis setelah ditindis beton papan nama Kantor Desa Mundinggasa Kecamatan Maukaro pada Jumad (17/12). Korban bersama dua temannya masing-masing Andreas Ronaldo Sebhi (7) dan Yanorius Nuwa Sebhi (6) saat kejadian sedang bermain di tempat kejadian. Ketiganya mencoba memanjat papan nama beton hendak duduk di atasnya. Namun saat mencoba duduk di atasnya, beton tersebut tiba-tiba patah dan menimpa ketiganya.

Korban Maria Ardila Moe yang sudah berada di tengah papan beton itu tidak sempat melompat dan langsung ditindis papan nama beton. Sedangkan kedua temannya sempat melompat walau masih tetap ditimpa beton. Kepala korban remuk dihantam beton. Tulangnya juga remuk. Korban langsung meninggal di tempat kejadian. Walau sudah meninggal, korban masih sempat dilarikan ke Puskesmas Marilewa Kecamatan Wolowae, Nagekeo.

Informasi ini dihimpun Flores Pos dari Camat Maukaro, Johanis Nislaka di Ende, Sabtu (18/12). Nislaka mengatakan, kejadian nass yang menimpa korban ini terjadi saat sedang dilakukan musyawarah pembangunan desa (Musbangdes) dan rapat evaluasi PNPM-MP di Kantor Desa Mundinggasa. Ketiga anak ini sepulang dari sekolah mengikuti orangtua mereka yang sedang mengikuti rapat di kantor desa. Ketiganya lalu bermain dan mencoba memanjat papan nama yang terbuat dari beton. Saat sedang mencoba duduk di atasnya, tiba-tiba papan nama patah dan langsung menimpa ketiganya.

Korban Maria Ardila Moe yang sudah berada di tengah papan nama tidak dapat melompat ke posisi yang aman dan langsung ditinih. Bagian kepalanya remuk dan sebagian tulangnya patah. Kondisi ini mengakibatkan nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Kejadian itu, kata Nislaka langsung dilaporkasn Kepala Desa Mundinggasa, Nikolas Nipike Polsek Maukaro. Polisi yang menerima laporan tersebut langsung turun ke lokasi kejadian. Setelah melakukan olah tempat kerjadian perkara, polisi menyatakan bahwa kejadian itu murni kecelakaan.

Terhadap kejadian ini, lanjut Nislaka, pihak keluarga korban yang meninggal menyatakan menerima ajal yang menimpa anak mereka. Jenasah korban dikuburkan Minggu (19/12). Sedangkan dua korban yang luka para masih dirawat intensif di Puskesmas Maukaro.

Terhadap kejadian ini, lanjut Nislaka, meupakan pembelajaran bagi semua orangtua agar selalu memantau anak-anak mereka. apalagi, lanjutnya, anak-anak yang masih kecil harus terus dipantau aktifitas mereka agar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan. Anak-anak harus diperhatikan agar tidak memanjat pohon dan bermain di jalan yang rami dilalui kendaraan.

Tidak ada komentar: