13 Februari 2011

Romo Yos Liwu Dipalak Sejumlah Pemuda di Barai

  • Empat Pemuda Diamankan Polisi

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Romo Yos Liwu, Pr, pastor Paroki Worhonio dipalak sejumlah pemuda di jalan menuju Barai. Saat itu Romo Yos hendak menuju Kampung Nuamuri untuk memimpin misa tahun baru di sana. Romo sempat marah kepada sejumlah pemuda dan meminta umat untuk melaporkan perbuatan mereka kepada kepala desa.

Ulah sejumlah pemuda ini menyulut kemarahan umat Paroki Worhonio yang langsung turun ke Barai hendak mencari para pemuda yang memalak Romo Yos. Namun, ratusan pemuda dari Worhonio yang menggunakan satu unit truk dan ratusan sepeda motor berhasil dihalau dan diminta pulang oleh Kapolres Ende, AKBP Darmawan Sunarko dan Wakapolres Ende, Kompol Albertus Neno yang turun langsung di lokasi kejadian.

Setelah mendapatkan jaminan dari Kapolres Sunarko bahwa aparat menjamin akan secepatnya mencari dan menangkap para pelaku, warga akhirnya mau plang. Namun, konsentrasi massa masih saja terjadi di Barai. Bahkan saat kembali, warga masih berkonsentrasi di Ndao dan hendak menuju ke Barai. Namun Kapolres Sunarko, Bupati Don Wangge bersama aparat lainnya berhasil menghalau mereka dan meminta warga untuk pulang. Setelah mendapat jaminan dari aparat, warga akhirnya mau pulang.

Kapolres Ende, AKBP Darmawan Sunarko, Minggu (2/1) mengatakan, massa dari Worhonio yang turun ke Barai itu dipicu beragam isu yang tidak benar yang beredar di masyarakat. Ada informasi yang menyebutkan bahwa Romo Yos dilarang membuat misa di Nuamuri. Ada juga isu berkembang yang mengatakan bahwa Romo Yos disandra dan dipukuli hingga berdarah. Padahal, lanjutnya, semua isu yang beredar itu tidak benar.

Dia juga menegaskan bahwa kejadian itu murni tindak pidana pemalakan atau pemerasan yang dilakukan oknum-oknum pemuda tidak bertanggung jawab. Kejadian itu sama sekali tidak ada kaitan dengan isu SARA. Karena itu dia meminta seluruh warga untuk tidak terpancing informasi yang tidak benar. Kepada masyarakat diminta agar secepatnya melaporkan jika ada kejadian-kejadian yang mengganggu ketenangan masyarakat.

Ketua Badan Perwakilan Desa Borokanda, M Djae HD mengatakan, mewakili pemerintah dan keluarga para pelaku meminta maaf atas kejadian yang menyulut amarah warga. dia berjanji akan bersama kepala desa dan orangtua para pelaku secepatnya menyerahkan para pelaku kepada polisi untuk diproses hukum. Dia berharap, kepada para pelaku tetap diproses hukum.

Kepada orangtua para pelaku, dia meminta agar jika anaknya kembali harus dididik agar tidak lagi melaklukan hal-hal demikian.

Saat kejadian, Bupati Ende, Don Bosco M Wangge turun langsung ke Barai Desa Borokanda Kecamatan Ende Utara. Kepada warga yang masih ada di lokasi diminta untuk kembali bupati juga sempat ke Worhonio untuk meminta warga tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses ini kepada aparat keamanan.

Empat Pelaku Diamankan

Kapolres Ende kepada Flores Pos, Senin (3/1) mengatakan, hingga saat ini empat pelaku sudah diamankan. Mereka sudah dimintai keterangan. Keempatnya juga sudah mengakui perbuatan mereka dan mengaku menyesal. Mereka juga memita maaf atas perbuatan mereka.

Kapolres Darmawan Sunarko menegaskan, persoalan pemalakan seperti itu memang sering terjadi. Hanya saja kejadian itu sampai menimbulkan gejolak karena adanya isu-isu yang berkembang. Karena itu, Selasa (4/1) direncanakan akan dilakukan pertemuan dengan utusan dari paroki dan masyarakat gunas membicarakan isu-isu dimaksud. Menurutnya, penyebar isu seperti itu harus dicari dan ditindak tegas agar tidak lagin menyebarkan isu demikian yang dapat menyulut amarah.

Terkait laporan dari pengurus paroki terkait kasus pemalakan, Sunarko mengatakan, laporan sudah diterima dan akan dilakukan pemeriksaan.

Tidak ada komentar: