15 Februari 2011

DPRD Ende Mulai Bahas RAPBD 2011

  • Ditandai Pembukaan Sidang III DPRD Ende

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ende mulai melakukan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran 2011. dimulainya pembahasan RAPBD 2011 itu ditandai dengan pembukaan sidang III DPRD Ende.

Rapat pembukaan sidang III DPRD Ende dipimpin Ketua DPRD Ende, Marselinus YW Petu didampingi Wakil Ketua, Fransiskus Taso dan M Liga Anwar. Hadir Wakil Bupati Ende, Achmad Mochdar, Kapolres Ende, AKBP Darmawan Sunarko, Dandim 1602 Ende, Letkol (Inf) Frans Thomas, Sekretaris Daerah, Yoseph Ansar Rera, para staf ahli bupati, para asisten, kepala SKPD dan pegawai lingkup Pemda Ende.

Wakil Bupati Ende dalam sambutannya mengatakan, paradigma pengelolaan keuangan daerah yang menerapkan prinsip anggaran berbasis kinerja, berpengaruh terhadap penyusunan anggaran. di dalam proses perencanaan hadur dilandasi trtansparansi dan akuntabilitas serta secara ekonomi, efisien dan efektif. Selain itu, mampu mencerminkan pengelolaan keuangan dalam rangka memberikan fungsi pelayanan publik secara utuh.

Penyusunan APBD 2011, kata Wabub Mochdar, tetap berorientasi pada anggaran berbasis kinerja yang mengutamakan keluaran atau hasil dari rogram dan kegiatan yang akan dicapai melalui penggunaan anggaran dengan kualitas dan kuantitas yang terukur. Dikatakan, ini merupakan implementasi dari fungsi perencanaan, fungso koordinasi dan motifasi serta fungsi pengendalian dan evaluasi pelaksanaan strategi kinerja pemerintah daerah sebagai bentuk manajemen koordinasi publik yang baik.

Pemerintah, lanjutnya, akan menyampaikan nota keuangan aras RAPBD 2011. proses enyusunannya berpedoman pada PP tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Permendagri tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Permendagri tentang Pedoman Penyusunan APBD 2011.

Dikatakan, program anggaran berbasis kinerja sebagai instrumen kebijakan yang berisi kegiatan akan dilaksanakan pemerintah untuk emncapai sasaran dan tujuan yang diikuti pengalokasian anggaran untuk masyarakat. RAPBD menjamin proses penentuan kebijakan yang disusun dan dilaksanakan dengan baik dan benar. RAPBD juga mengatur landasan administratifpengelolaan keuangan daerah yang secara prosedural dan teknis penganggarannya harus diikuti secara tertib dan taat asas.

Ketua DPRD Ende, Marselinus YW Petu mengatakan, evaluasi dan koreksi terhadap perencanaan dan pelaksanaan APBD baik yang sedang berjalan maupun untuk tahun mendatang harus dapat lebih meningkatkan kesadaran dan pemahaman berbagai pihak untuk melakukan perbaikan dan memberikan komitmen penuh terhadap kehidupan masa depan daerah ini. Diperlukan pula kepekaan semua pihak terutama pengambil kebijakan didukung kemampuan mengantisipasi perubahan yang berjalan cepat. Kondisi ini karena pembangunan kondisi lingkungan eksternal yang sulit untuk diprediksi.

APBD, kata Marsel Petu pada hakekatnya merupakan salah satu instrumen utama kebijakan dalam upaya peningkatan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat. DPRD dan pemerintah harus secara nyata dan terstruktur menghasilkan APBD yang mencerminkan kebutuhan ril masyarakat.

Disadari bahwa total APBD 2011 mengalami kenaikan namun perlu tetap dilakukan upaya strategis menghadapi kondisi dengan mengoptimalkan sumber penerimaan daerah. Selain ituperlu melakukan penghematan diikuti peningkatan disiplin anggaran, penajaman prioritas pengalokasian anggaran pembangunan serta mewujudkan keterpaduan dan keselarasan kebijakan antar unit kerja dan antara kebijakan pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.

Jadwal anggaran, kata dia juga harus dijaga agar dapat dilaksanakan tepat waktu sesuai siklus yang diamanatkan regulasi. Mundurnya waktu pembahasan dan penetapan akan berpengaruh pada mundurnya semua jadwal anggaran lainnya. Juga akan berpengaruh pada penyerapan anggaran yang berdampak pada rendahnya kinerja angaran.

Dikatakan, ke depan, DPRD Ende menjdawalkan menggelar pertemuan dengan staekholder. Pertemuan itu membicarakan persoalan yang timbul di masyarakat dan bersama-sama mencarikan solusinya agar dapat diredam persoalan awalnya. “Hal ini dilakukan guna merubah pola sikap dan mental sebagai pemadam kebakaran adalah masalah dulu baru beraksi tetapo alangkah baiknya bila sedini mungkin kita sudah mengetahui masalah dan mengupayakan penyelesaian sebelum masalah berdampak pada tataran kehidupan sosial masyarakat,” katanya.

Memasuki musim penghujan, dia meminta semua pihak untuk waspada dan mengantisipasi berbagai persoalan yang kemungkinan akan terjadi di awal tahun 2011 ini. langkah antisipasi perlu dilakukan guna meminimalisir berbagai persoalan yang akan terjadi akibat dari hujan, banjir dan angin.

Tidak ada komentar: