15 Februari 2011

Warga Detusoko Barat Kembangkan Demplot Pertanian Organik

  • Kerjasama Perusahaan Agrokompleks Organik Natural Nusantara

Oleh Hieronimus Bokilia

Ende, Flores Pos

Kecamatan Detusoko bekerjasama dengan perusahaan Agrokompleks Organik Natural Nusantara mengembangkan demplot pertanian organik di Desa Detusoko Barat. Uji coba awal ini dilakukan di areal persawahan milik Kepala Desa Detusoko Barat, Stanislaus Satu di Dusun Woloone.

Hal itu dikatakan Camat Detusoko, Emanuel Laba kepada Flores Pos, Rabu (12/1). Eman Laba mengatakan, demplot pertanian organik ini dilakukan bertujuan untuk mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan bupati dan wakil bupati Ende.

Langkah ini, lanjut Laba juga bertujuan untuk meningkatkan produksi padi sawah di sekitar wilayah Kecamatan Detusoko yang saat ini produksi padinya stagnan. Rata-rata hasil produksi per hektare 2,5 ton. Langkah ini, kata dia juga untuk mengatasi degradasi lahan akibat penggunaan pupuk kimia berlebihan yang pada akhirnya mengakibatkan musnahnya jasat renik penguarai tanah seperti cacing sehingga menurunkan tingkat kesuburan tanah.

Lahan sawah yang dimanfaatkan untuk demplot, kata Laba seluas satu hektare masing-masing lahan pertama seluas 85 are dan lahan kedua seluas 15 are. Pada tahap awal pengembangan demplot ini dilakukan setelah lahans awah selesai dibajak. Aplikasi organik yang dilakukan adalah penerapan pupuk dasar dan steril hama menggunakan produk Nasa yang berasal dari bahan-bahan alami dan tidak menggunakan pupuk kimia.

Benih padi yang digunakan, lanjutnya adalah benih padi jenis bengawan yang baru akan dipanen lima bulan kemudian setelah tanam. Proses demplot ini, kata Laba, akan terus berlanjut seturut perkembangan usia padi. Aplikasi organik ini selanjutnya akan diberikan sat perangsang tumbuh, pemberian pupuk daun, perangsang buah dan pengendalian hama. “Semuanya dari bahan organik hasil produksi pabrik yang penemuannya oleh anak-anak Indonesia di Yogyakarta,” kata Eman Laba.

Yos Jarawaru, Leader Nasa Ende mengatakan, pihaknya sangat mendukung gerakan swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah dan sejalan dengan program Departemen Pertanian tentang go organik. Pihaknya mencoba penerapan pertanian organik pada setiap lahan pertanian guna meningkatkan produksi pertanian para petani.

Jarawaru mengatakan, pertanian organik tidak semata dilakukan di daerah subur karena produksi Nasa dapat diterapkan pada lahan ekstrim seperti lahan berpasir di tepi pantau maupun pada lahan-lahan kritis. Produk Nasa, lanjutnya dapat diterapkan pada usaha pertanian dalam arti luas yakni pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, holtikultura dan kehutanan. Produk Nasa disebut produk agrokompleks organik dan dapat diterapkan pada lahan ekstrim berpasir dan lahan kritis.

Demplot di Detusoko Barat ini, lanjutnya merupakan kelanjutan sosialisasi pertanian organik yang telah dilakukan bersama dengan camat Detusoko pada rapat koordinasi tingkat kecamatan di Desa Rangga, Mukureku Wolotolo Tengah dan Desa Rateroru. Dia berjanji akan terus memberikan pendampingan bagi anggota Gapoktan sampai panen sehingga hasilnya dapat diukur bersama.

Kepala Desa Detusoko Barat, Stanislaus Satu mengatakan dia menjamin hasil demplot dapat meningatkan produsi padi. Jika hasilnya baik, kata dia, pihaknya akan menggerakan seluruh petani di desanya untuk menerapkan pertanian organik Nasa.

Tidak ada komentar: